Mohon tunggu...
Mbak Avy
Mbak Avy Mohon Tunggu... Penulis - Mom of 3

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjaga Stamina di Kala Pandemi Dengan Minum Jamu Tradisional

2 Oktober 2020   13:20 Diperbarui: 2 Oktober 2020   13:34 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga Stamina Di Kala Pandemi Dengan Minum Jamu Tradisional - Sudah hampir seminggu ini asam lambung saya kambuh. Nggak usah ditanya lagi deh rasanya...nano-nano. Mau makan nggak enak, badan terasa nggak nyaman, apalagi kalau di pakai kerja. Mikir jadi malas dan bawaannya lemes sepanjang hari.

Kenapa kok dibiarkan sampai seminggu? Bukan karena sok sibuk. Tapi memang ada beberapa kegiatan yang tidak bisa saya tinggalkan seperti DL tulisan. Sehingga pikiran ini fokus pada kerjaan. Jadinya nggak makin membaik, tapi malah ngedrop karena pikiran juga nggak bisa istirahat.

Sampailah dengan ketika saya betul-betul merasakan sakit dari dada, ulu hati sampai ke pundak belakang. Memang seperti itulah ciri-ciri dari sakit asam lambung yang naik. Ketika tanda-tanda sesak napas sudah mulai sangat mengganggu.

Jujur karena tidak tahan rasa sakit, akhirnya saya berangkat ke dokter. Dengan harapan bisa sembuh secara instan. Dibekali obat sepaket untuk 3 harian, saya pun meminum dengan teratur (sesuai petunjuk dokter). Memang sembuh sih setiap kali habis minum obat. Tapi badan masih terasa kurang nyaman, terutama area perut. Seperti begah.

Akhirnya saya ingat kebiasaan ibu waktu saya kecil. Kalau maag lagi kambuh, diparutkan beberapa butir kunir, diperas kemudian di minum dengan campuran madu. Tiga hari ini coba saya lakukan. Dan alhamdulillah, badan jadi lebih enak. Rasa sakit lama-lama berkurang, perut terasa nyaman dan enteng.

Beruntung banget ya kita hidup di Indonesia yang kaya dengan hasil alam terutama rempah-rempah yang beraneka ragam. Bisa dibuat masakan, bumbu-bumbu sampai ramuan  herbal atau biasa di sebut jamu tradisional.

Kembali ke ramuan kunir yang saya minum dengan campuran madu tadi. Kita tidak memungkiri khasiatnya memang sangat manjur. Terbukti badan saya langsung bereaksi menjadi nyaman. Tapi ada juga kekurangannya (menurut saya) yaitu tangan menjadi kuning karena bekas memeras parutan kunir. Biasanya sih saya suka menggunakan sarung tangan plastik. Seingat saya masih ada sisa satu. Tapi setelah saya cari, nggak ketemu. Akhirnya dengan terpaksa saya peras pakai tangan langsung. Dan hasilnya, tangan jadi kuning untuk beberapa hari. Memang sangat merepotkan bagi Sebagian orang yang mungkin banyak kesibukan.

Kalau bikin secara manual, akan meninggalkan bekas kuning di tangan (dokumen pribadi)
Kalau bikin secara manual, akan meninggalkan bekas kuning di tangan (dokumen pribadi)
Kadang terpikir untuk beli yang sudah jadi, seperti ibu penjual jamu yang sering lewat di depan rumah. Tapi ada kekhawatiran soal bahan campuran pada jamu tersebut. Boleh dong punya pikiran seperti itu. Apalagi dalam kondisi sekarang ini. Kita harus ektra hati-hati dengan apa yang kita konsumsi. Harus jelas dan bersih atau higienis.

Cara Praktis Minum Jamu Tradisonal Indonesia Dalam Kemasan Modern

Tapi di jaman yang semakin modern ini. Banyak juga pengusaha jamu atau obat herbal yang sangat kreatif dan inovatif memanfaatkan teknologi. Berbagai merk yang ditawarkan juga ramuan yang beraneka ragam untuk segala macam penyakit. Itupun kita tidak boleh sembarangan mengkonsumsi.

Beberapa hal yang musti kita perhatikan yaitu :

  • Ijin BPOM. Yang jelas pertama harus cek ijin produksi atau BPOM. Karena untuk menjamin isi serta komposisi bahan yang dipergunakan supaya aman dan sesuai standard Kesehatan.
  • Media Sosial. Pasti semua perusahaan atau produsen mempunyai media sosial. Meskipun dari tingkat home industry, umkm sampai perusahaan besar. Tujuannya disamping eksistensi, jgua untuk memasarkan dan menunjukkan testimoni dari para pembeli yang sudah merasakan manfaatnya. Testimoni dari konsumen, biasanya di lihat lewat media sosial yang ada.
  • Ijin MUI. Kalau di Indonesia, ijin dari MUI itu sangat wajib. Karena memang mayoritas dari masyarakat Indonesia adalah kaum muslim.
  • Kemasan. Biasanya kemasan menjadi prioritas pertama. Karena dari kemasan akan dilihat keseriusan satu produk itu dibuat. Terutama kemasan yang higienis dan aman. Jadi kalau di kirim ke luar kota atau keluar negeri tidak khawatir rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun