Mohon tunggu...
Abdul Azis Al Maulana
Abdul Azis Al Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN Mataram

Jika kau bukan anak raja, bukan orang terpandang, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pada Suatu Masa

17 Desember 2020   17:35 Diperbarui: 17 Desember 2020   17:37 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada suatu masa yang bergerak maju, tulisan yang kau baca ini mungkin hanyalah sebuah tulisan biasa. Namun bagiku, mungkin akan menjadi arti yang berbeda.

Disini dengan jari-jemariku yang memainkan keyboard hape melompat-lompat seperti tupai di pohon kenari, beberapa kali ia terdiam untuk sesekali menatap akan seperti apa langkah selanjutnya, dan beberapa kali kakinya tidak mampu menopang tubuhnya yang gendut, ia terjatuh dengan cara yang memalukan.

Aku rapuh.

Kukatakan pada diriku bahwa aku bisa menulis di platform ini, berkomitmen. Namun nampak bahwa hal itu hanyalah omong kosong, sebab kali ini, aku runtuh. Aku pecundang.

Aku selalu berkata kepada diriku bahwa pada suatu masa, saat itu akan tiba, saat aku akan bersinar dan dunia akan memandangku sebagai manusia yang ada, namaku akan tertulis pada buku-buku dan prestasiku akan menjadi semangat bagi mereka yang tidak memiliki mentari.

Saat itu akan tiba, ucapku. Namun anjing hanya bisa menggonggong, dan pengemis hanya bisa mengemis.

Mengerikan saat kau mengetahui bahwa tulisan ini diciptakan oleh orang yang depresi, manusia yang mencoba mencari bara dalam jiwanya demi menghangatkan impiannya yang hanya sebongkah imajinasi.

Mengerikan saat kau melihat impianmu seperti matahari yang semakin padam, satu per-satu, detik demi detik. Apa yang begitu bersinar entah mengapa pada akhirnya mengering dan menjadi tandus. Mati, lalu dimakan oleh malam-malam yang kelam.

Impianku......

Kini hanya remah-remah.....

Aku selalu percaya bahwa pada suatu masa kita akan mengetahui ada suatu momen dimana kita memutuskan untuk berubah. Entah waktu itu terlambat atau tidak, atau mungkin kita tidak menyadarinya. Tapi aku percaya momen itu ada, dan bila pada akhirnya aku menyadari bahwa momen itu tidak ada, mungkin tuhan memerintahkan kita untuk menciptakan endir momen itu. 

Pada suatu masa dimana waktu bergerak maju.

Aku berharap impianku masihlah satu.     

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun