Mohon tunggu...
Gaya Hidup

MAMPUKAH ORANG NORMAL BERLARI SECEPAT ATLET MARATON?

25 Oktober 2017   23:59 Diperbarui: 26 Oktober 2017   00:24 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo, selamat datang kompasianers, selamat membaca! Seperti judul di atas, pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai topik 'Mampukah orang normal berlari secepat atlet maraton?' Apa itu maraton? Maraton adalah suatu perlombaan untuk berlari dengan jarak jauh yaitu sekitar 42,20 kilometer. Maraton tidak akan terpisahkan dari berlari, berlari adalah suatu gerakkan dimana ada saat tubuh kita melayang di udara. Saat kita berlari tidak hanya kaki saja yang bergerak, melainkan ada anggota badan lainnya juga melakukan pergerakan. 

Saat berlari terdapat tiga jenis oto yang bekerja, yaitu otot primer, otot pendukung, dan otot tambahan. Otot primer saat berlari adalah otot yang berada di pantat, paha, dan tungkai kaki. Sedangkan, otot pendukung saat kita berlari adalah otot pada lengan atas tangan kita. Saat kita berlari, sebaiknya kedua tangan kita berada di depan badan dengan kondisi ditekuk ke depan. Kondisi tersebut memungkinkan kita untuk berlari lebih nyaman dan cepat dari pada saat kedua tangan kita lurus di samping badan. Selanjutnya, otot tambahan yaitu otot intercoastals. Otot intercoastal dibedakan menjadi dua, yaitu otot intercoastals eksternal yang berperan dalam pengambilan udara dari luar tubuh. Sedangkan otot intercoastals internal berperan dalam pengeluaran udara dari paru- paru ke luar tubuh.

 Setelah kita mempelajari otot yang berperan saat kita berlari maraton, mari kita memahami jenis- jenis otot. Pertama, otot polos. Otot polos memilki sifat kerja secara tidak sadar dan reaksi terhadap rangsangngan lambat. Dalam konteks ini contohnya otot saluran darah. Kedua, otot lurik, dalam konteks ini adalah otot pada kaki dan lengan atas. Otot lurik bekerja secara sadar dan bereaksi dengan cepat lelah. Sehingga saat kita terus berlari kita akan merasa cepat lelah. Ketiga, otot jantung. Otot jantung bekerja secara tidak sadar, sehingga meskipun kita lelah berlari jantung akan terus memompa darah. Otot jantung memiliki reaksi yang lambat saat kontraksi atau relaksasi. 

3-59f0c6bced4ed6158d43d912.jpg
3-59f0c6bced4ed6158d43d912.jpg
Setelah membaca paparan di atas mari kita kembali pada topik awal yaitu mampukah orang normal berlari secepat atlet maraton? Pertama- tama penulis akan menjelaskan apa maksud dari 'orang normal'. Arti orang normal topik ini adalah oang yang memiliki kondisi fisik yang baik dengan kata lain tidak menyandang disabilitas. Menurut penulis tidak semua orang normal dapat berlari maraton secepat atlet. Apa saja alasannya? berikut ini penulis paparkan: 

1.Kemampuan setiap orang mengambil oksigen tidaklah sama 

1-jpg-59f0c6dd981827477a5440c2.jpg
1-jpg-59f0c6dd981827477a5440c2.jpg
Sebelum kita bahas lebih lanjut, mari kita ketahui apa yang terjadi saat kita berlari. Saat tubuh kita berlari terjadi kontraksi dan relaksasi otot, terutama otot pada pantat, paha, dan tungkai kaki. Apa itu kontraksi dan relaksasi otot? Kontraksi otot adalah keadaan di mana otot memendek dan menuju ke garis M, garis M terletak di tengah sarkomer. Sedangkan relaksasi adalah kondisi di mana otot kembali ke posisi semula. 

Tujuan dari kontaksi dan relaksasi otot saat berlari adalah untuk menjaga kestabilan dan keseimbangan saat berlari sehingga kita dapat berlari tanpa terjatuh. Lalu, apa hubungan kontraksi atau relaksasi otot dengan kemampuan mengambil oksigen setiap orang? 

Setiap orang memiliki kemampuan mengambil atau menghirup oksigen dengan volume yang berbeda. Sebagai contohnya, kapasitas paru- paru atlet pria dewasa berbeda dengan kapasitas paru- paru atlet wanita. Tentunya paru- paru atlet pria dewasa mampu menampung volume udara yang lebih banyak dari pada paru -- paru atlet wanita dewasa. Berarti kita yang merupakan orang normal yang bukan atlet tentunya memiliki kapasitas paru -- paru yang tidak sebesar atlet. 

Seperti kita ketahui paru -- paru berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen yang kita hirup dengan karbon dioksida yang berada dalam tubuh kita. Jika kapasitas paru- paru kita besar maka kita dapat menghirup oksigen dengan banyak. 

Ketika terjadi pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru- paru, karbon dioksida akan keluar dari tubuh, sedangkan oksigen akan diangkut oleh darah ke seluruh tubuh. Apa fungsi dari diedarkan oksigen tersebut? Fungsi diedarkan oksigen untuk membantu proses respirasi sel yang berlangsung di mitokondria. Proses respirasi tersebut akan menghasilkan energi dari Adenosin Tripospat (ATP). Adenosin Tripospat adalah molekul yang berada di dalam atau di luar sel , dimana memiliki fungsi sebagai penyimpan energi. Oksigen berperan dalam menguraikan ATP menjadi Adenosina Difosfat (ADP) dan Phospat. Proses penguraian tersebut melepaskan elektron, sehingga terdapat loncatan elektron yang menjadi energi. Energi dari ATP tersebut memungkinkan otot dapat melakukan kontaraksi dan relaksasi.

Jadi menghirup oksigen dapat menstabilkan Adenosin Tripospat dalam tubuh, jika Adenosin Tripospat selalu stabil berarti memungkinkan otot kita untuk berkontraksi dan berelaksasi sehingga kita dapat berlari dengan baik atau tidak merasa lelah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun