Menjadi pemimpin itu bukan hanya masalah umur, pengalaman, dan membuat serta medelegasikan kebijakan kepada bawahan. Ini konsep lama. Jadul. Hari ini, bagi masyarakat yang tak lagi bersekat, menjadi pemimpin itu harusnya menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Lihat saja contohnya Greta Thunberg yang menjadi roh model gerakan perubahan iklim. Apakah ia seorang saintis? Apakah ia cukup matang secara usia untuk berbicara lantang kepada pemimpin-pemimpin dunia? Jawabannya tentu tidak.
Tapi kenapa Greta seolah menjadi jawaban untuk bumi yang lebih baik di masa datang? Ya, tentu saja karena dia bersuara, bergerak, dan berbuat. Satu kunci penting lagi adalah bukan seberapa besar skala gerakan atau volume perbuatan yang kamu lakukan, tapi seberapa konsisten dan kontinu kamu dengan ide dan gagasan yang kamu bangun.
Inilah konsep yang dipegang anak muda seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Lihat saja, sejak awal pandemi, AHY sudah menaruh perhatian besar kepada kelompok UMKM. Bantuan digulirkan. Baik itu bantuan dari DPP Partai Demokrat, bantuan yang disalurkan FPD DPR RI lewat instruksi AHY selaku Ketum Partai Demokrat, maupun bantuan dari AHY Foundation.
Tidak hanya bantuan secara materil, dukungan moril juga ditunjukkan AHY kepada pelaku UMKM. Dalam beberapa kesempatan, kita bisa melihat AHY meretweet postingan pelaku UMKM. Inilah yang tadi saya sebut dengan konsistensi dan kontinu.
Kenapa UMKM menjadi sub fokus AHY selain penanganan pandemi Covid-19. Jawabannya tentu AHY belajar dari yang sudah-sudah. AHY belajar banyak dari pengalaman Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat menyelamatkan Indonesia dari badai krisis dunia tahun 2008 dan tahun 2012. Kala itu, UMKM berhasil menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Secara struktural, tentu arahan AHY untuk segenap kader Partai Demokrat terus membantu pelaku UMKM pasti akan dijalankan. Tapi gerakan moril AHY membantu pelaku UMKM dengan cara sederhana seperti meretweet postingan UMKM inilah yang menjadi inspirasi. Jadi kalau dulu ada menggerakkan sesuatu itu dengan jumlah masa dan power, kini ada juga yang disebut menggerakkan sesuatu dengan jumlah follower.
