Mohon tunggu...
Maya Sari
Maya Sari Mohon Tunggu... Wiraswasta - banyak kekurangan namun selalu berupaya menjadi yang terbaik

seorang wanita tangguh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membaca Momentum di Balik Sakitnya SBY

20 Juli 2018   08:26 Diperbarui: 20 Juli 2018   08:32 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika menandatangani berkas bacaleg Partai Demokrat saat di rawat di RSPAD Gatot Subroto. Sumber: Instgaram Ani Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jatuh sakit pada Selasa (17/7/2018) malam. Ia segera dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto. Sakitnya SBY tersebut belakangan diketahui dikarenakan virus dan faktor kelelahan pasca melakukan lawatan ke Pacitan.

Dari akun Instgaram Ibu Ani Yudhoyono, terlihat SBY yang terbaring dengan sabar menandatangani satu persatu berkas bacaleg Partai Demokrat yang akan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tanggung jawab dan kinerja SBY selaku Ketua Umum Demokrat tersebut tak pelak mendapat banyak apresiasi dari banyak kalangan. Apresiasi itu salah satunya datang dari Ketua KPU.

Dalam pandangan saya, setidaknya ada 2 momentum yang bisa dibaca dari 3 hari dirawatnya SBY di RSPAD Gatot Subroto tersebut. Pertama adalah momentum bangkitnya kader Demokrat untuk bisa memenangkan Pemilu 2019. Jatuh sakitnya SBY tersebut tidak bisa dilepaskan dari perjalan panjang SBY selama 6 bulan terakhir ini.

Dalam 6 bulan terakhir ini, SBY telah melakukan banyak lawatan baik di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan pulau-pulau lainnya di Indonesia. Lawatan tersebut selain menyerap aspirasi masyarakat, SBY juga memberikan dukungan moril kepada seluruh kader Demokrat di daerah untuk bisa menyukseskan Pilkada Serentak 2018.

Jatuh sakitnya SBY tersebut bisa menjadi momentum besar bagi kader Demokrat untuk bekerja lebih ekstra menghadapi Pemilu 2019. Jika Ketua Umum yang 'gaek' saja bisa berjuang dan bekerja dalam keadaan sakit, harusnya kader Demokrat yang usianya jauh lebih muda bisa lebih daripada itu. Sakitnya SBY bisa dijadikan modal spirit bagi kader Demokrat untuk bisa meraih hasil maksimal di Pemilu 2019.

Momentum kedua adalah arah dukungan Demokrat di Pilpres 2019. Saat SBY dirawat di RSPAD Gatot Subroto, ia dikunjungi banyak kerabat. Mulai dari Presiden RI ke 3 BJ Habibie, mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ekonom Rizal ramli, sampai dengan petarung Pilpres dalam banyak lembaga survei yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto menjadi kandidat Capres yang pertama menjenguk SBY di rumah sakit pada Rabu (18/7) malam. Kendati Prabowo menyatakan tidak ada pembicaraan tentang politik saat menjengguk SBY, tapi setidaknya sikap empati yang ditunjukkan Prabowo bisa menjadi sinyal yang dikirimnya kepada Partai Demokrat dan koalisi petahana.

Ditambah saat itu kehadiran Prabowo di rumah sakit juga didampingi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Prabowo juga sempat menanyakan kepada awak media apakah dirinya cocok jika berdiri 'disamping' AHY. Walaupun pertanyaan tersebut dilontarkan Prabowo dengan nada bercanda, namun dalam pandangan saya Prabowo saat itu sedang melakukan tes pasar. Melihat sejauh mana respon dari orang banyak.

Kamis pagi Jokowi juga membesuk SBY. Ia datang bersama Ibu Iriana dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selain bentuk empati, tentu kedatangan Jokowi tersebut bisa dibaca sebagai bagian dari membangun citra positifnya sebagai seorang negarawan sejati.

Kedatangan dua petarung Pilpres ini tentu menjadi momentum yang layak dipertimbangkan oleh kader Demokrat. Kemana hati akan berlabuh, tentu dalam waktu yang tinggal hitungan minggu ini akan segera terjawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun