Mohon tunggu...
Maya Selawati Dewi
Maya Selawati Dewi Mohon Tunggu... Menulis untuk berbagi, bercerita, dan menginspirasi.

Pencinta kata dan tulisan. Aku percaya kalau setiap tulisan punya makna dan setiap cerita punya pesan. Semoga yang kutulis bisa bermanfaat untuk banyak orang, ya!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan dan Mimpinya

14 Maret 2025   04:10 Diperbarui: 14 Maret 2025   18:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siluet perempuan yang mengharapkan mimpi. Foto: pixabay

Perempuan adalah rumah bagi mimpinya sendiri. Ia tumbuh dari luka yang kian melepuh, lalu dipaksa kuat dengan hati yang tak pernah utuh.

Bila pun tak pernah merasa cukup dalam proses hidupnya, ia ingat bahwa dirinya adalah seluruh definisi keberanian. Meski pernah patah sekali pun, setidaknya ia masih berdiri saat ini, bahkan lebih kokoh dari sebelumnya.

Perempuan akan selamanya menjadi perempuan, identitas tunggal yang mestinya tidak dibayang-bayangi oleh status apapun.

Ia tidak bertanggung jawab atas ekspektasi dunia yang tak pernah sederhana. Maka berhenti memandang perempuan dari perannya bagi orang lain, bukan dari siapa dirinya sendiri.

Sebab tanpa perempuan, tak ada cahaya yang cukup untuk menerangi dunia, tak ada cinta yang pantas untuk mewarnai semesta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun