Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musim Akan Berganti, Corona pun Akan Semakin Bersemi

22 September 2020   03:39 Diperbarui: 22 September 2020   03:54 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pergantian Musim

Indonesia terletak di daerah tropis. Maka, Indonesia tidak sama seperti negara-negara di lain di Eropa yang mengenal empat musim yakni musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim hujan.

Indonesia hanya mengenal dan menikmati dua musim dalam satu tahun kalender perputaran kehidupan yakni musim hujan dan musim kemarau (panas). 

Walaupun tidak pasti dan terjadinyapun secara tidak merata, tetapi secara umum, masyarakat Indonesia mulai merasakan musim penghujan sejak memasuki bulan Oktober sampai dengan bulan Pebruari.

Satu atau dua bulan selanjutnya (Maret atau April), di seantero Indonesia mulai merasakan musim kemarau atau musim panas. Perubahan atau pergantian dari kedua musim ini, tentu membawa akibatnya masing-masing, baik bagi alam maupun bagi semua orang yang berdiam di tanah pertiwi ini.

Pengaruh Pergantian Kedua Musim Bagi Masyarakat Indonesia

Ketika memasuki musim penghujan (musim dingin), tidak hanya dunia tumbuh-tumbuhan di Indonesia yang bersorak-sorai karena menemukan kembali kehidupan dan bersemi di mana-mana, tetapi masyarakat kita juga disibukan dengan urusan mempersiapkan lahan untuk menanam, menyelamatkan diri dari banjir, mencari dan menemukan air bersih, dan menghindarkan diri dari sampah yang akan ditemukan pada banyak tempat.

Sebaliknya, ketika musim hujan berakhir dan mulai memasuki musim panas, tumbuh-tumbuhan akan kembali menjadi layu, menguning, dan kering, kekurangan air akan terjadi dimana-mana, persediaan bahan pangan menipis, dan lain sebagainya.

Pemandangan ini, pada umumnya lebih terasa di daerah-daerah atau pulau-pulau yang ada di Indonesia Timur. Perubahan kedua musim ini, akan mendatangkan pengaruh juga terhadap kesehatan manusia.

Bersiap Untuk Memasuki Musim Hujan, Bersiap Juga Untuk Menghadapi Lonjakan Covid-19

Sebentar lagi kalender yang ada di rumah masing-masing akan berganti dari bulan September menjadi bulan Oktober. Dengan demikian, kita semua yang hidup dan berkembang di bumi Indonesia ini akan memasuki musim hujan.

Musim hujan yang akan tiba, tidak hanya akan membawa dampak positif bagi kehidupan alam dan manusia tetapi juga akan mendatangkan dampak buruk bagi keduanya, terutama kesehatan kita sebagai bangsa manusia.

Tingginya curah hujan tidak hanya akan menimbulkan banjir, tetapi juga akan berpengaruh terhadap persediaan air bersih. Genangan air kotor yang akan menjadi sarang nyamuk akan terdapat dimana-mana, dan sampah yang terbawa banjir akan terdapat pada banyak tempat. 

Curah hujan yang tinggi juga akan membuat kita semakin kurang berkatifitas. Waktu bagi kita untuk berada di rumah akan semakin lebih banyak. Akan terdapat lebih banyak dari antara kita yang terganggu psikologinya, bakteri-bakteri akan semakin menumpuk dalam tubuh dan pada akhirnya daya tubuh semakin lemah dan imun tubuhpun ikut menurun.

Perlu dicatat bahwa virus apapun akan mudah menyerang manusia pada saat ia berada dalam situasi seperti ini. Maka, yang dikhawatirkan adalah jangan sampai pada musim hujan yang sebentar lagi akan kita masuki pada bulan Oktober, akan menambah jumlah korban Covid-19 di Indoneia. 

Oleh karena itu, selain mempersiapkan diri guna menyambut perubahan musim dan alam yang akan terjadi, alangkah lebih bijaknya kita kalau kita juga mempersiapkan diri dengan matang dan matap pada masa ini (musim hujan) agar tidak menjadi korban keganasan virus corona. 

Kiranya, tulisan sederhana ini, dapat memberikan sumbangan pemikiran dan ide guna mempersiapkan segala sesuatunya bagi kebaikan kita semua.

Musim hujan yang akan kita masuki, kurang lebih akan kita lalui selama enam bulan. Suatu rentang waktu yang cukup lama dan terbuka bagi segala kemungkinan untuk terjadi bagi kita terutama terjangkit bahaya Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun