Mohon tunggu...
Laborator
Laborator Mohon Tunggu... Pekerja

Juara 2 Blog Competition Bersama BRI Tahun 2023

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Petualangan Bahasa Inggris di Kampung Iggris Pare (TOEFL dan IELTS)

1 Juli 2025   19:11 Diperbarui: 1 Juli 2025   19:11 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pintu Masuk Kampung Inggris LC Pada Malam Hari (Sumber: Dokpri.)

Luar biasa setiap hari terdapat empat teacher yang datang secara bergilir sesuai jadwal untuk mengajar kami berdua. Ada Mr. Adit yang mengajar Structure pada jam pertama, Miss Musliha yang mengajar listening, Miss Ana Yang mengajar Structure dan Mr Seff yang mengajar Reading Comprehension.

Gambar Buku Pegangan Listening, Structure dan Reading Selama Kursus di Kampung Inggris LC (Sumber: Dokpri.)
Gambar Buku Pegangan Listening, Structure dan Reading Selama Kursus di Kampung Inggris LC (Sumber: Dokpri.)

Saya berjuang mengikuti kursus secara serius di tempat ini, sampai pada minggu ketiga Kesehatan saya drop. Saya mulai sakit-sakitan. Mungkin karena saya sering mengonsumsi fast food selama di Pare. Walau demikian saya berjuang untuk menyelesaikan program yang telah saya ambil.    

Ada cukup banyak habitus baik yang dibentuk selama di pare, seperti semangat menghafal kosa kata dan mempelajari structure kalimat.   

Ada aturan "English Area", setiap siswa yang memasuki English Area harus berbicara menggunakan Bahasa Inggris. Walau aturannya demikian, masih banyak teman yang sulit menggunakan Bahasa Inggris tetap menggunakan Bahasa Indonesia.

Meskipun sulit, saya berusaha mendorong kedua teman saya yang mengambil program General English untuk berbicara menggunakan Bahasa Inggris mulai dari bangun tidur, percakapan di lorong hingga saat membeli makanan (karena ada beberapa penjual makanan yang fasih berbahasa Inggris di sana).

Awalnya, tentu saja, canggung. Lidah terasa kaku, kosakata terbatas, dan rasa malu seringkali menghampiri. Tetapi perlahan-lahan pembiasaan diri itu berhasil, saya Bersama teman-teman mulai agak fasih berbicara Bahasa Inggris.

Tak terasa sebulan berlalu dan program kami selesai, masing-masing dari kami mulai sibuk mencari tempat kursus lanjutan -lantaran belum puas dengan perkembangan kemampuan Bahasa Inggris yang dirasakan.

Ada yang mengeluh stress karena sudah satu bulan atau dua bulan berada di tempat kursus tetapi belum ada peningkatan. Saya pun demikian, belum mencapai target TOEFL 500+. Saya juga mulai sibuk mencari tempat kursus lanjutan, FLIP Education menjadi tujuan saya selanjutnya.

Dari pengalaman ini saya belajar bahwa, tempat yang menyediakan fasilitas yang sangat bagus dengan jadwal pengajaran yang rutin sekalipun tidak sama sekali menjamin secara total individu dapat dengan cepat fasih berbahasa Inggris.  

Motivasi, perjuangan luar biasa dan semangat pribadi sangat menentukan perkembangan kita secara personal. Saya masih akan lanjutkan cerita pengalaman belajar Bahasa Inggris di Flip dan Mahesa Institute di cerita berikutnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun