Mohon tunggu...
Swasti
Swasti Mohon Tunggu... Lainnya - Swasti

Hari ini aku belajar dan berlatih merangkai kata, karena aku ingin menjadi seorang penulis kelak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Papan Ketik Baru dalam Kado Biru

8 Maret 2017   08:03 Diperbarui: 8 Maret 2017   08:17 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Tak perlu risau, Lin. Sudahlah, jangan menyebut harga sebuah pemberian. Hanya berjanjilah padaku…”, ujarnya. 

Mendadak hatiku ketar-ketir. Janji? Janji apa?

Melihat raut wajahku yang berubah drastis, ia tambah tertawa lebar.

“Begini Lin, aku ingin kau berjanji jika tahun depan kau sudah menamatkan kuliahmu di Administrasi, tak perlu kau report-repot melamar kerja ke kantor-kantor di luar sana, cukup datanglah ke perusahaan yang baru kurintis ini. Bekerjalah padaku. Engkau pasti bakalan menjadi seorang pegawai handal.”

Ooohh. Bibirku membentuk huruf O.

“Memang kau kira apa? Sebuah janji, untuk menikah denganku?” ia menggodaku.


Aku tersipu malu, bagaimana ia tahu pikiranku?

Aku mencoba menutupinya, sambil menyuguhkan senyum semanis mungkin,”Baiklah Rio, jika Yang di Atas mengijinkan, kelak setelah kuselesaikan kuliah D3-ku, aku akan melamar kerja di perusahaanmu.”

Ia memegang tanganku dengan hangat.

                                                                                                                                -----*****-----

Catatan:

Tulisan ini di-published ulang, karena terhapus akibat kesalahan teknis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun