Yang terlintas di benak kita saat membicarakan tentang alun-alun sebuah kota yaitu tanah lapang yang cukup luas, berada di pusat (tengah) kota. Ada taman bunga, wahana bermain bagi anak-anak maupun orang dewasa, tempat duduk yang nyaman.Â
Selain taman dengan tanaman hias berwarna-warni biasanya nih di beberapa sudut alun-alun itu juga tumbuh pepohonan rindang yang menambah suasana teduh dan segar di sekitarnya.Â
Sayangnya apa yang terbayang di pikiran mengenai keadaan (konsep) alun-alun sebuah kota berbeda cukup jauh dengan kenyataan sebenarnya saat kami mendatangi alun-alun Kota Mojokerto, Jawa Timur.Â
Terus terang saja kami agak segan menyaksikan secara lebih seksama kondisi alun-alun dalam keadaan seperti itu.Â
Kami mampir sejenak di pinggiran alun-alun hanya untuk menghangatkan perut dengan minuman hangat, bakso dan mie ayam sambil beristirahat melepas rasa lelah setelah melakukan perjalanan cukup jauh dari Kota Kediri.Â
Dalam kondisi hujan rintik-rintik itu kami masih menyempatkan diri berfotoria di sudut barat alun-alun yang di seberangnya terdapat Masjid Al-Fattah.Â
Malam hari Alun-alun Mojokerto tampak keren banget. Dengan tata lampu yang memukau sudut barat alun-alun tampak beda dari kebanyakan alun-alun yang pernah saya kunjungi.Â
Dari beberapa sumber diketahui bahwa alun-alun ini belakangan telah mengalami proses renovasi hingga menelan anggaran miliaran rupiah.Â
Selain paseban (balai pertemuan), di sudut barat Alun-alun Mojokerto juga dibangun amphitheater yang merupakan gelanggang terbuka sebagai panggung pertunjukan hiburan dan pentas seni.Â
Gapura dari susunan batu bata merah ini mengadopsi bangunan asli Kerajaan Majapahit kala itu yang memang beribukota di Trowulan, Mojokerto.Â
Alun-alun Kota Mojokerto berada di Jalan Veteran, Mergelo, Magersari. Tepat di seberang Masjid Agung Al- Fattah yang merupakan masjid tertua di kota yang kondang dengan kue onde-ondenya itu. Â