Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ketika Kali Mas Disulap Menjadi Wisata Air, Keren Banget!

18 Maret 2021   20:03 Diperbarui: 19 Maret 2021   15:25 1297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Didisain demikian karena tuan dan nyonya Belanda yang menghuni Gedung Grahadi itu memang suka asik menikmati suasana sore sambil minum teh atau berpesta pora sambil menyaksikan lalu-lalang perahu pedagang yang melintasi Kali Mas. 

Jembatan gantung di atas Kali Mas (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Jembatan gantung di atas Kali Mas (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Dari pintu gedung Grahadi dibuatkan jembatan gantung yang menyeberangi Kali Mas hingga ke pinggir sungai yang sekarang bernama Taman Prestasi. Keberadaan jembatan gantung warisan Belanda itu hingga kini masih terlihat keberadaannya, dulu sempat difungsikan tapi belakangan ditutup kembali. 

Pangkalan perahu di Taman Prestasi (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Pangkalan perahu di Taman Prestasi (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Lain dulu lain sekarang, roda sejarah terus berputar. Kali Mas yang sekarang sudah jauh berbeda dengan ketika di zaman Belanda atau masa-masa sebelumnya. Akibat pemekaran kota dan perluasan pemukiman penduduk menjadikan Kali Mas menjadi sempit dan kurang terawat. 

Belakangan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja keras merevitalisasi kembali Kali Mas agar selain terlihat lebih bersih juga turut memercantik Kota Surabaya. Sasaran dipusatkan di sepanjang Sungai Ketabang Kali hingga Kali Genteng (Gedung Siola). 

Pemkot Surabaya berupaya menjadikan sungai itu bukan sebagai sarana transportasi air seperti di masa Belanda dan masa-masa sebelumnya melainkan sebagai destinasi wisata yang menarik bagi warga Surabaya dan sekitarnya. 

Warga Surabaya dan sekitarnya diajak naik perahu bermotor (speed boat) dengan dua pilihan rute yaitu jalur pendek dan jalur panjang. Sementara pangkalan (dermaga) perahunya berada di Taman Prestasi, Jalan Ketabang Kali No. 6 Surabaya. 


Rute pendek mulai Taman Prestasi ke Monumen Kapal Selam (Monkasel) terus kembali ke Taman Prestasi lagi. Sedangkan untuk rute panjang, berawal dari Taman Prestasi ke Monkasel berlanjut ke Kali Genteng (Siola) terus kembali ke Taman Prestasi lagi. 

Wisata menyusuri Kali Mas ini dibuka setiap hari, namun waktu atau jamnya perlu diperhatikan. Khusus hari Senin-Jumat, dibuka mulai jam 08.00 pagi hingga jam 15.00 WIB sore, break sebentar lalu buka lagi jam 18.00 sampai 21.00 WIB. 

Sedangkan pada hari Sabtu, dibuka mulai pukul 08.00 sampai jam 13.00 WIB, lalu buka lagi jam 18.00 sampai pukul 21.00 WIB. Khusus hari Minggu, dibuka mulai pukul 07.00 sampai jam 12.00 WIB, lalu buka lagi pukul 18.00 hingga jam 21.00 WIB. 

Naik perahu menyusuri Kali Mas Surabaya di malam hari menghadirkan sensasi dan panorama yang berbeda. 

Pihak pengelola menghiasi jalur sepanjang Kali Mas dengan lampion lengkap dengan teknologi lampu berwarna-warni sehingga dari kejauhan tampak keren. Pastinya menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Ongkos naik perahu juga sangat terjangkau yakni cuma empat ribu rupiah per orangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun