Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sate Kelinci yang Menerbitkan Selera di Antara Gemerlapnya Alun-alun Batu

6 November 2018   12:44 Diperbarui: 10 November 2018   08:40 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liburan ya ke Alun-alun Batu (dok.pri)

Satu di antara sekian banyak kuliner di Alun-alun Batu yang mengundang rasa penasaran saya adalah Sate Kelinci. Sate Kambing, Sate daging sapi apalagi Sate Ayam mungkin sudah biasa kita rasakan. 

Nah, sate dari bahan daging kelinci ini sepertinya masih jarang kita temukan. Tempat penjualannya sudah pasti masih terbatas di daerah-daerah tertentu saja. Misalnya kalau di Jawa Timur, penjual sate kelinci banyak kita temukan di kawasan Batu, Malang. Di sekitar daerah Danau Bedugul, Bali dan Lembang, Jawa Barat juga banyak kita temukan warung, lapak atau restoran yang menjual sate kelinci.

Berburu sate kelinci di rumah makan (restoran) bergengsi sudah pasti mahal harganya, toh rasa dan kenikmatannya tak jauh berbeda dengan yang dijual oleh pedagang sate kelinci yang mangkal di Alun-alun Batu lengkap dengan lapak dorongnya. Harganya juga sangat terjangkau. Soal sensasi rasa dijamin nyamleng. Pembelinya juga pada ngantre berjubel.   

Ada banyak lapak dorong penjual sate kelinci yang mangkal di Alun-alun Batu, salah satunya yang kami kunjungi beberapa waktu lalu itu lapak sate milik Sentot (30). 

Malam Minggu yang baru lalu itu tampaknya menjadi berkah tersendiri bagi pasangan Sentot dan Wulan (25), pasalnya lapak satenya ramai didatangi pembeli. Satenyapun ludes diborong orang dalam waktu yang tak terlalu lama. Sentot tak hanya menjajakan sate kelinci tapi juga sate kambing dan ayam. 

Bagi kami yang berasal dari luar Kota Malang pasti penasaran dan lebih tertarik memilih sate kelinci. Ingin tahu sensasi rasanya he..he.. .Untuk seporsi sate kelinci, jumlahnya sepuluh tusuk dan nasi putih dibandrol dengan harga 20 ribu saja. 

Nasi putih punel dan masih hangat dengan sate daging kelinci yang empuk tentu menerbitkan selera makan. Ditambah bumbu kacangnya yang sedap, dijamin seporsi kurang, minta nambah lagi.

Menurut Sentot, untuk daging kelinci ia sengaja datangkan dari kawasan Batu karena memang di daerah Batu itu banyak kita temukan peternak kelinci. Ia secara khusus memesan daging kelinci muda yang usianya berkisar antara 4-5 bulan. Katanya sih dari varietas Bandungan karena perawakannya besar dan harganya relatif murah. 

Sebelum dipanggang di atas bara api arang batok kelapa, tusukan daging kelinci tadi direndam terlebih dulu dalam bumbu khusus selama beberapa puluh menit sampai  meresap. "Biasanya saya rendam dulu dengan air asem Jawa atau parutan nanas biar empuk" ujar pria berputera dua itu. 

Untuk diketahui bersama, seperti daging hewan lainnya yakni ayam, kambing atau sapi, daging kelinci ternyata juga memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi kesehatan manusia. 

Beberapa manfaatnya di antaranya: dapat mencegah kanker, mengobati dan mencegah penyakit jantung, dapat menyembuhkan penyakit asma, untuk masa pertumbuhan anak dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun