Teman yang ngasih job motret tadi sudah wanti-wanti kalau saya harus datang ke KUA tepat pada Hari Jumat jam 13.00 siang sehabis menunaikan ibadah Sholat Jumat.Â
Sebenarnya kawan yang ngasih job tadi juga sudah menginformasikan kalau kedua mempelai yang hendak menikah itu bernama Si A dan Si B namun kalimat yang berulang kali ia katakan dan sempat termemori di otak saya justru pernyataannya yang berbunyi "ojo lali yo engko jam siji awan, mari Jumatan (jangan lupa ya nanti jam satu siang usai Sholat Jumat, red)".
Tanpa ba bi bu sayapun langsung meluncur ke KUA Kecamatan Driyorejo - Gresik. Setelah bertanya seperlunya kepada petugas di sana dan sempat menunggu tak terlalu lama, tepat pukul 13.00 WIB (jam satu siang) dua atau tiga orang petugas terlihat memasuki ruangan khusus tempat mereka biasa menikahkan orang.Â
"Ada yang mau nikah pak", tanyaku dengan nada lirih. Lalu satu di antara para petugas KUA tadi langsung membalas "benar mas".
Sayapun tak banyak pikir langsung saja jeprat-jepret dengan kamera DSLR layaknya tukang foto profesional saja.
Anehnya kedua mempelai yang sedang dinikahkan tepat Hari Jumat jam satu siang itu juga tidak menunjukkan rasa curiga sama sekali dengan kehadiran saya sebagai fotografer yang tak mereka undang.
Pasangan mempelai yang boleh dibilang sudah tidak muda lagi itu juga menampakkan ekspresi yang wajar-wajar saja. Mungkin mereka menyangka kalau saya ini seorang wartawan yang sedang meliput berita pernikahan atau liputan khusus.Â
Bagi para petugas KUA jelas tidak mengundang kecurigaan sama sekali. Mereka mengira kalau saya ini fotografer yang sengaja disewa untuk mengabadikan momen acara akad nikah pasangan itu.
Sesuai perintah kawan, cukup 20 atau 25 jepretan saja yang menampilkan tahapan prosesi seperti layaknya pasangan mempelai yang sedang akad nikah.
Setelah memotret sesuai perintah kawan, sayapun kembali ke rumah untuk mengecek kembali hasil jepretan akad nikah siang tadi.Â
Sambil melihat-lihat kembali hasil pemotretan melalui layar laptop di rumah, sang kawan tadi sempat menghubungi lewat HP, "piye wis mari tha? (bagaimana apa sudah selesai, red)". "Wis mas (sudah mas, red)" timpal saya.Â