Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Lifelong learner, Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan.

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nyai Ageng Usami, Sosok yang Berjasa Membantu Pasukan Giri Kedaton

28 Mei 2018   06:59 Diperbarui: 28 Mei 2018   09:03 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pusara Nyai Ageng Usami (dok.pri)

"Dari pernikahan Nyai Ageng Usami dengan Sunan Giri kemudian lahir Joko Tingkir dan generasi sesudahnya" terang Zainul Faliqin.

Namun Zainul mengaku belum tahu persis tentang silsilah setelah masa Joko Tingkir.

Pada tahun 1969, seperti tertulis di kuburan Nyai Ageng Usami, pemerintah daerah Gresik dan manajemen Semen Gresik melakukan pengembangan-pengembangan di kawasan yang sekarang bernama Kawisanyar (Jeblok) lalu ditemukan makam kuno yang ternyata milik Nyai Ageng Usami, istri ke-3 Sunan Giri.

"Saat Keraton Giri mendapat serangan dari Kerajaan Majapahit maka Nyai Ageng Usami inilah yang berperan membantu kebutuhan pasukan Giri" jelentreh Zainul Faliqin melanjutkan ceritanya.

Peperangan yang dahsyat menimbulkan jumlah korban yang tak sedikit dari kedua belah pihak. Jalanan penuh dengan ceceran darah. Kawasan yang penuh lumuran darah tadi kemudian dinamakan Desa Jeblok.

Sedangkan kawasan/daerah ditemukannya mayat tentara dari dua kerajaan yang saling bergelimpangan (Jawa = gletakan / gemletak) itu kini dinamakan Jalan Kletak yang berada di seberang pusara Nyai Ageng Usami.

Balai di pekuburan Nyai Ageng Usami (dok.pri)
Balai di pekuburan Nyai Ageng Usami (dok.pri)
Setiap tahun pada malam Jumat minggu terakhir Bulan Syakban, masyarakat Desa Jeblok (Kawisanyar), Kebomas -- Gresik dan sebagian umat Islam lainnya menyelenggarakan acara haul untuk mendoakan dan mengenang kembali jasa Nyai Ageng Usami yang telah berperan dalam kehidupan Sunan Giri dan kedaulatan Kerajaan Giri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun