Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengenal Lebih Dekat Sosok Herman Hery, Anggota DPR RI yang Memaki Kasubdit Narkoba Polda NTT Itu

29 Desember 2015   04:48 Diperbarui: 4 April 2017   16:12 272778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viktor Laiskodat (Tribunnews)

Sebagai mantan anak jalanan yang pernah hidup dalam lika liku kelamnya dunia kekerasan premanisme di ibukota, aku tahu persis siapa-siapa saja sosok preman dan mafia yang jadi anggota DPR RI karena uang mereka, dan karena siapa dibelakang mereka, termasuk si Viktor Laiskodat alias Vecky, pria asal Pulau Semau, NTT, yang juga jadi anggota DPR RI sampai sekarang.

Saat ini Viktor Laiskodat diusung oleh Partai Nasdem besutannya Surya Paloh, dan jabatannya Viktor Laiskodat juga sebagai anggota MKD (Mahkamah Kehormatan Dewan) menggantikan posisi Akbar Faizal yang dinonaktifkan dari Mahkamah Kehormatan Dewan hanya sesaat sebelum MKD menggelar sidang pengambilan putusan terhadap perkara Kode Etik Ketua DPR RI, Setya Novanto itu.

Dulu waktu hidupnya masih susah, bung Vecky ini senior aku yang luntang lantung di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bung Vecky gabung dengan kelompoknya Yos Woloare dari group Flores yang bergerak dibidang jasa pembebasan lahan sengketa, penagihan hutang, pengamanan bisnis hiburan malam, eksekusi, dan jasa pengawalan. Hidupnya membaik setelah ia masuk penjara dan kenalan dengan salah satu kerabatnya TW yang satu sel dengannya.

Hidupnya tambah mapan setelah ia mempersunting Julie Sutrisno, saudari perempuannya TW, dan menjadi iparnya si Taipan yang sangat terkenal tersebut, sehingga menghantarnya menjadi anggota DPR RI sampai detik ini.

Maka Anda jangan heran, group pengamanan kawasan elit SCBD Jakarta yang kepemilikannya adalah group Artha Graha milik TW, dipegang oleh bung Vecky ini. Berani bikin onar di kawasan elit SCBD itu, kalau enggak babak belur, nyawa taruhannya.

Pada tahun 2010, Viktor Laiskodat ini pernah dilaporkan ke Mabes Polri oleh Susandi alias Aan, mantan karyawan PT. Maritim Timur Jaya, anak perusahaannya Artha Graha, terkait kasus penganiayaan berat dan penyekapan terhadap dirinya di gedung Artha Graha pada tanggal 14 Desember 2009. Entah mengapa, kasus itu menguap begitu saja sampai sekarang.

Di penghujung tahun 2014 yang lalu, Viktor Laiskodat ini mengekseskusi Hotel LV8 milik Lena Chandra yang mengusung bendera PT. Bali Unicorn lewat perusahaan DC-1 Holding PTE Limited yang berkedudukan di Singapura. Hotel mewah yang berlokasi di di Canggu, Bali, itu dieksekusi oleh Viktor Laiskodat karena terlibat sengketa.

Viktor Laiskodat (Tribunnews)
Viktor Laiskodat (Tribunnews)
Di tahun 2003 yang silam, Viktor Laiskodat ini pernah didaulat menjadi calon Gubernur NTT pada Pilkada yang digelar pada bulan ke enam, dimana salah satu program kerja unggulannya yaitu akan menjadikan Pulau Semau Las Vegas kedua, dengan dalih untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat setempat. Dana Timsesnya Viktor Laiskodat saat itu disokong penuh oleh TW untuk menjadikannya orang nomor satu di NTT kala itu.

Namun ternyata mayoritas orang NTT enggak seculun yang mereka perkirakan. Rakyat NTT justru memenangkan Piet Tallo, Rivalnya Viktor Laiskodat, dimana perolehan suara selisihnya hanya beda 1 suara saja, padahal sudah habis-habisan dana yang digelontorkan oleh TW melalui timsesnya Viktor Laiskodat saat itu.

Piet Tallo adalah sosok pemimpin yang keras di NTT. Beliau pernah memberi makan lumpur kepada rakyat yang malas bekerja dan tak mau mengolah lahan untuk bercocok tanam. Baginya, orang yang malas bekerja tak pantas makan nasi, mereka lebih pantas makan lumpur. Walaupun sifatnya keras dalam mendidik rakyat NTT, ia adalah sosok Gubernur yang dicintai oleh rakyatnya.

Beda dengan jalan hidupnya Viktor Laiskodat yang karena faktor kebetulan dan keberuntungan garis tangannya semata, Herman Hery bisa tembus lingkaran Senayan karena uangnya yang bicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun