Mohon tunggu...
Maulina SalsabilaZahroh
Maulina SalsabilaZahroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nama : Maulina Salsabila Zahroh NIM : 5130020079 Kelas : 2B

hai~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buku yang Mengandung Janji dan Cinta

26 April 2021   10:31 Diperbarui: 26 April 2021   10:38 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku Abdul wafi, biasa dipanggil Wafi. Aku kelas 3 SMKN 6 di kota Surabaya. Ini adalah kisahku yang teragis dan mungkin bisa dibilang sepele. Namun dari kejadian ini, membuatku susah untuk tidur dengan nyenyak.

Setiap harinya ketika aku melihat benda tersebut, aku selalu ingat dengan kejadian itu. Sepele memang, sungguh benar-benar sepele tapi tak pernah bisa terlupakan.

Kejadiannya kurang lebih dua tahun yang lalu. Pada saat itu di kelas 1 SMK, di kelas yang paling utara, aku sedang bercanda dengan kawan sebangku.

Temanku memang orangnya jahil, kadang bulpenku di pinjam diam-diam, kadang juga sampai di bawa pulang, kadang juga bukuku yang menjadi sasaran empuknya.

Tapi aku tak masalah, aku anggap semua hal itu hanyalah bercandaan belaka. Itu sudah menjadi kebiasaan sehari-hari kami yang hidup di gedung bersama, apalagi dia adalah teman satu bangku.

Tapi karena bercandanya, sebuah kecelakaan,- emm mungkin lebih tepatnya kejadian yang tak terduga, itu bermula. Tidak ada niatan diantara kita untuk saling menjatuhkan atau merendahkan. Kami hanya ingin saling tertawa.

Saat itu, temanku usil dengan membawa buku tulisku. Dilemparnya ke atas lalu ditangkapnya. Dia hanya berharap aku marah padanya, tapi kebiasaannya yang membuatku sering tidak peduli padanya. Terlalu kekanak-kanakan menurutku.

Sampai ketika dia menjatuhkan buku tulisku ke lantai, dia telat menangkapnya. Lalu seketika itu aku marah, tapi aku tidak balas pada saat itu juga. Aku berjanji akan membalasnya pada sore hari nanti, ketika dia tidak melihatnya.

Waktu sorepun tiba, sebentar lagi kita akan pulang, tapi disela waktu senggang itu, aku diam-diam mengambil buku yang ada di mejanya lalu langsung saja aku buang ke dalam tong sampah.

Aku pun puas dengan tindakanku, karena berhasil membalas dendam dari dia yang telah merusak buku kesayanganku. Aku ingin melihat kesedihan terlihat di wajahnya karena buku tulisnya yang berada di sampah.

Saat itu, dia menghampiriku hendak mengajak pulang. Aku pun tersenyum kecil bentuk kemenanganku. Tapi dia malah keheranan, kenapa aku tersenyum. Seketika itu dia kaget kerena mendapati bukunya yang ada di atas meja hilang begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun