Mohon tunggu...
Maulidya Citra Ayu
Maulidya Citra Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret

Seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Memiliki hobi menulis artikel dan terobsesi dengan segala hal berbau bahasa dan sastra.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Peran Linguistik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

29 Desember 2023   23:35 Diperbarui: 29 Desember 2023   23:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maulidya Citra Ayu Fatkhul Jannah dan Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

(Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret)

Tahukah kalian bahwa sebuah bahasa akan menunjukkan eksistensi suatu bangsa karena suatu bangsa dapat diketahui dari bahasanya. Salah satu fakta yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah adanya kata-kata serapan dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia. Perubahan dalam pelafalan itu pun juga tidak terlepas dari usaha menyesuaikan pelafalan atau pengucapan dikarenakan bahasa Indonesia tidak memiliki kata tersebut. Perubahan ini juga tidak terlepas dari adanya pengaruh perkembangan teknologi, perdagangan, dan komunikasi lisan antar penuturnya.

Belajar linguistik umum perlu memahami ruang lingkup yang dipelajari termasuk didalamnya llinguistik struktural dan fungsional. Pemahaman terhadap kajian linguistik harus dilakukan secara terus menerus agar kita memiliki pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan hard skill dan soft skill secara memadai.

Secara umum linguistik dibagi menjadi dua, yakni Linguistik Struktural dan Linguistik Fungsional. Linguistik struktural dapat dilihat dari aspek bentuk dan fungsi dari suatu kalimat .  Di dalam Linguistik struktural dapat kita kaji kembali sehingga kita tahu bahwa terdapat aspek-aspek seperti konsep fonologi, morfologi, sintaksis, wacana, dan semantik. secara tidak langsung ketika kita mempelajari fonologi, kita juga akan mempelajari hal-hal yang dipelajari didalam kajian fonologi seperti fonetik dan fonemiknya. Selain itu didalam kajian fonologi kita tentu juga mempelajari morfologi yang membahas tentang bagaimana suatu kata dapat terbentuk.

Didalam kajian Linguistik juga terdapat aspek leksikal dan aspek gramatikal. Kata leksikal adalah makna yang diperoleh dari sebuah kata dasar, contohnya yaitu “rumah”, “makan”, “kucing”, “berjalan”, dan “minum”. Penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa kata leksikal merupakan suatu kata yang memiliki arti sebenarnya tanpa perlu adanya imbuhan apapun kata tersebut sudah bsia dipahami secara langsung. Sedangkan makna gramatikal adalah makna yang diperoleh dari kata yang telah mendapat afiksasi maupun kata yang mengalami proses morfonemik dan pemajemukan. Contohnya yaitu pada kalimat “Polisi menyita beberapa minuman keras dari dalam toko itu”.

Lain halnya jika kita berbicara tentang aspek-aspek kalimat dalam sintaksis kita bisa melihat dari bentuknya. Ketika kita kaji dari linguistik struktural maka kita akan melihat dari aspek bentuk dan fungsinya. Seperti yang kita ketahui bahwa pembidangan linguistik ada pembidangan mikro atau linguistik tradisional dan pembidangan makro atau linguistik fungsional. Pemahaman bahasa sebagai objek kajian linguistik memberikan wawasan mendalam terhadap kompleksitas sistem bahasa. Adanya tiga komponen utama bahasa, yaitu pola, isi, dan kegunaan, memberikan landasan bagi pengajaran dan pembelajaran bahasa yang holistik. Pendidikan dan bahasa saling memengaruhi, di mana bahasa menjadi medium utama dalam proses pendidikan, dan sebaliknya, pendidikan dapat membentuk penggunaan bahasa.

Selain itu, peran linguistik dalam analisis struktur bahasa, semantik, dan aspek lainnya memiliki dampak signifikan pada pengembangan keterampilan berbicara, menulis, dan pemahaman informasi. Linguistik tidak hanya memfasilitasi pembelajaran bahasa pertama, tetapi juga mendukung pengembangan kemampuan komunikasi lintas budaya dan memudahkan proses pembelajaran bahasa kedua.

Pembelajaran linguistik tidak hanya tentang pemahaman teoretis, tetapi juga menerapkan konsep-konsep bahasa secara relevan dalam konteks ilmiah maupun non-ilmiah. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan berbahasa, termasuk campuran bahasa daerah dengan bahasa Indonesia. Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa pendekatan linguistik memberikan kontribusi yang integral dalam membentuk aspek edukasi bahasa secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun