Mohon tunggu...
Maulida Hardiana
Maulida Hardiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pamulang, Sastra Indonesia

Sedang berkuliah di Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Tokoh dan Penokohan Arjuna Karna

17 Desember 2023   14:07 Diperbarui: 17 Desember 2023   14:15 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karna memiliki sifat yang sombong, tidak mau bergaul, mudah sekali marah, tidak mau kalah, berani, teguh pendirian, tekad yang sangat tinggi dan angkuh. Sepanjang hidupnya Karna selalu tidak puas akan kesaktiannya, ia ingin memiliki kesaktian yang lebih tinggi dari pandangan orang terhadap dirinya. 

Yang pertama, sifat mudah sekali marah dan tidak mau bergaul Karna terlihat sewaktu Adhirata dan Nyi Radha meminta Karna sewaktu kecil tidak memainkan senjata senjata berbahaya, seperti anak panah, busur panah, keris, pedang dan tombak. Tetapi, Karna malah semakin marah dan berang, karena pengalaman itu dia tidak pernah percaya kepada orang lain dan selalu berkata dengan nada tinggi bahkan dengan Adhirata dan Nyi Radha orang yang mengasuh dirinya. Karena itu ia dijauhi oleh pemuda pemuda ditempat tinggalnya, dan Karna semakin merasa tidak ada yang mengerti dirinya sehingga ia tidak ingin bergaul dan lebih suka menyendiri. Karna juga pernah memaki maki Nyi Radha karena Nyi Radha membuat tombak yang ia arahkan sewaktu berlatih salah sasaran.  

Yang kedua, sifat angkuh Karna terlihat sewaktu ia pulang berlatih memanah berhari-hari. Pulang hanya untuk mengganti pakaian dan membawa sebuah pedang dipinggangnya, serta busur dan anak panah yang terikat. Karna berbicara dengan nada tinggi serta tangan dipinggang, kepada Adhirata dan Nyi Radha, bahwa ia akan pergi dari rumah ini karena, hidup di rumah itu terlalu biasa buat Karna dan ia ingin lebih, sehingga ia harus keluar dari rumah itu dan melihat kehidupan diluar sana. Karna berbicara kepada Adhirata bahwa jangan pernah sekali kali Adhirata mencari dirinya dan ia tidak menerima mengapa ia harus lahir dalam kondisi yang tidak bisa melakukan apa saja untuk dirinya. 

Yang ketiga, sifat teguh pendirian dan tekad yang sangat tinggi Karna terlihat sewaktu ia mencari kehidupan diluar dan mencari guru yang ingin membimbingnya sampai ia menjadi sakti, sewaktu ia mencari guru ia terus berlatih sendirian. Karena ia mempunyai tekad yang sangat tinggi, membuat ia menjadi sakti tanpa guru yang mengajarinya. Sampai datang seorang guru yang bernama Rama Bargawa yang membimbing Karna dan memberikan sebuah pusaka sakti yakni, Panah Wijayacapa, Keris Kalatida, Dan Kiai Jalak.

Yang keempat, sifat kemampuan dan keberanian yang dimiliki oleh Karna, sewaktu ia berani menantang Arjuna bertanding yang kemudian melalui hal itu ia diangkat menjadi prajurit lalu kesatria hingga akhirnya menjadi tangan kanan Duryudana atas Negeri Hastinapura. Bahkan, ia dipercaya oleh Duryudana untuk menjadi panglima perang atas perang saudara Bharatayuda. Karna pun diberikan sebagian wilayah Negeri Hastinapura yang bernama Awangga untuk ia pimpin dan bergelar Adipati. 

Dari sifat Arjuna dan Karna yang patut kita jadikan contoh dan terapkan pada kehidupan sehari-hari yaitu, Sifat gigih dalam memperjuangkan segala sesuatu yang kita inginkan. Pemberani dengan segala tantangan yang sudah ditetapkan atas takdir yang ada. Teguh pendirian dan tekad yang sangat tinggi untuk mengubah hidup yang kita inginkan dan sesuai apa yang kita mau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun