Mohon tunggu...
Lorcasz
Lorcasz Mohon Tunggu... Blogger

CKG-DTB, Lahir di Jakarta, Blogger dan juga pengidap 3rd Hyponatremia and Skizofernia

Selanjutnya

Tutup

Trip

Melihat Keberagaman di Antara Gedung Pencakar Langit

22 September 2025   08:42 Diperbarui: 22 September 2025   08:42 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua peristiwa ini membuktikan bahwa aparat keamanan bertindak secara bar bar serta mengobral peluru dan gas air mata ke arah warga sipil atas nama negara dan hukum karena dipandangnya kelompok warga sipil ini melakukan perlawanan terhadap kebijakan negara.

Kenapa begitu karena pada tragedi Semanggi I rakyat menolak Sidang Istimewa MPR pada tahun 1999 dan menolak upaya pemerintah untuk mengeluarkan Undang Undang Penanggulan Keadaan Bahaya atau PKB yang memberikan porsi lebih di negara ini kepada militer pada insiden Semanggi II.

Namun menariknya keberadaan Taman Semanggi ini tidak lepas dari kisah masa lalunya yang dulunya adalah SPBU atau Pom Bensin dengan omset tinggi menjadi daya tarik walking tour kali ini.

Jadi dulu kala ada dua Pom Bensin di kawasan Sudirman satu adalah yang menjadi Taman Semanggi dan satu lagi berada di depan serong Hotel Sultan dekat dengan putaran turunan jembatan Semanggi.

Ada fun fact dari Pom Bensin ini terutama yang di depan serong Hotel Sultan dimana pernah dijadikan lokasi pembuatan video musik grup band di tahun 90-an Dr PM dengan judul Pernah Mencoba. Sila mencari di youtube kalau penasaran.

Setelah cukup lama kali berada di areal Taman Semanggi, kami pun beranjak keluar dari kawasan tersebut menuju Kampus Unika Atmajaya.

Kampus ini pun berada di kawasan Sudirman yang memiliki peran sentral ketika ada aksi demo karena tempat berkumpulnya para aktivis sebelum menuju Gedung DPR atau sebagai pusat relawan khususnya Medis.

Kami berkumpul di depan Gedung Karol Wojtyla, sebuah nama yang asing bagi orang awam namun berarti bagi kaum Katolik, karena itu adalah nama asli dari Pemimpin umat Katolik periode 18 Oktober 1978 hingga wafatnya pada 2 April 2005 yaitu Paus Yohanes Paulus II.

Tanpa lama lama kami pun masuki lobinya untuk menggunakan 3 lift untuk naik ke lantai 13 tepatnya ke Kapel Santo Albertus Magnus yang baru saja di revitalisasi dan diberkati oleh Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo.

Kapel ini mampu menampung hingga 350 umat dan terbuka tidak hanya untuk umat Nasrani saja namun non muslim jika ingin berkunjung dipersilakan.

Di Kapel ini terdapat relikui potongan helai rambuat (mohon dikoreksi jika salah) dari Santo Beato Carlo Acuitis kemudian Santo Yohanes Paulus II, Santo Joseph Cupertino dan Santa Theresia dari Lisu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun