Bukan hanya sekedar kecanduan, berkomunikasi dalam media sosial juga dapat menyebabkan bullying, dan komentar pedas. Hal tersebut biasanya ditemukan dalam kolom komentar dalam sebuah konten. Pengguna yang membuat konten seringkali mendapat komentar pedas mulai dari tentang fisik, bahkan hingga keluarganya ikut terkena imbasnya. Padahal, konten -konten yang dibuat tidak ada unsur menghina sama sekali. Komentar pedas tersebut akhirnya menjadi sebuah bullying karena dilakukan terus menerus. Di tahun 2022 saja, Unicef mengungkapkan 45% anak dari 2.777 orang menjadi korban cyberbullying. Bullying tersebut lama-lama juga akan memberikan pengaruh negatif bagi yang terkena imbasnya, mulai dari rasa percaya diri yang menurun, hingga bunuh diri.
Bijak Menggunakan Sosial Media
Oleh karena itu, pennting untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Janga nasal membagikan konten yang tidak diketahui sumbernya, agar misinformasi dalam berkomunikasi tidak terjadi. Selain itu, etika juga penting dalam berkomunikasi di media sosial. Biasakan menggunakan kata-kata yang baik dan sopan dalam berkomentar atau saling berbalas pesan di media sosial. Hindari kata-kata yang berbau SARA, kasar, rasis, dan kata-kata tidak mengenakkan lainnya agar bisa saling berkomunikasi dengan baik, juga gar menghindari efek negative dari media sosial tersebut.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI