Memimpikan pria dan wanita idaman merupakan hasrat diri yang selalu merasuki setiap pasangan muda mudi yang hidup dibumi ini. Merealisasikan mimpi-mimpi itu merupakan tanggungjawab moril maupun materil bagi setiap insan muda mudi demi kelangsungan hubungan yang lebih harmonis.
Walaupun pekerjaan tersebut terlihat mudah dan tidak begitu sulit untuk dilaksanakan, namun dalam merealisasikannya perlu adanya sokongan dalam memuluskan niat suci tersebut.
Tentunya sokongan yang dimaksud disini bisa dalam bentuk moril, maupun materil. Dukungan moril dimaksudkan untuk memberikan penguatan, wejangan, dan nasehat, serta dorongan bagi muda mudi. Sedangkan dukungan materil sebagai stimulus dan sarana penunjangnya.
Identitas bagi seorang pemuda ataupun pemudi akan beralih apabila status lamanya telah beralih kepada status baru yaitu sudah menikah. Maka disaat itulah kegagahannya sebagai seorang pemuda akan mengalami sedikit pergeseran.
Untuk sampai ketujuan, setiap pemuda ataupun pemudi perlu mempersiapkan diri secara matang. Agar suatu hari kelak, tidak ada lagi kata penyesalan yang keluar dari mulutnya. Dan menjawabpi niat suci itu, Ia harus mampu meminimalasir setiap tantangan dan halangan yang datang menghadangnya.
Setiap manusia, siapapun dirinya, akan mengalami dan merasakan kisah hidup yang berbeda-beda. Ada kisah pahit, ada kisah manis, ada kisah bahagia, ada juga yang mengalami kisah sedih. Corak dan bentuknya selalu beragam dan berbeda-beda.
Dari setiap kisah yang dialami manusia, dalam proses mengurai tentang kisah itu selalu dalam bentuk yang berbeda-beda. Hanya bahasa tubuh, ekspresi diri, dan situasional yang dialami oleh seseorang yang mampu menggambarkan kondisi dan pada situasi mana yang dialami oleh seseorang tersebut.
Mungkin ini hanya sebuah kisah dari sekian kisah yang dialami oleh setiap orang. Kisah ini unik namun menyakitkan hati.
Alkisah, seorang pemuda, pada suatu hari, berniat untuk meminang seorang gadis. Suatu ketika, tibalah hari yang direncanakan oleh pemuda itu beserta keluarganya.
Kesibukan mulai tampak dipagi itu, dirumah sang pemuda. Banyak orang datang untuk mengucap selamat, walaupun Ia belum pulang dari rumah gadis idamannya.
Dalam nuansa kegembiraan, hujan lebatpun turun menyirami desa, dimana pemuda itu tinggal. Timbullah perasaan cemas dari dalam diri sang pemuda. Ia mulai merasa tidak tenang dengan situasi saat itu.Â
