Makanan khas lainnya dari Aceh Besar adalah Sie Reuboh. Sie bermakna daging dan reuboh memiliki arti merebus. Kedua frasa ini dapat dimaknai daging rebus.Â
Cara mengolahnya adalah dengan merebus daging sapi atau kerbau, lalu ditambahkan cuka aren, bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah lainnya. Proses memasak bisa membutuhkan waktu 30-1.5 jam.Â
Setelah selesai dimasak, sie reuboh dapat disimpan selama beberapa hari agar bumbunya lebih meresap.Â
Proses fermentasi alami dari cuka membuat Sie Reuboh memiliki rasa asam gurih yang unik dan bisa bertahan lama tanpa harus menambahkan pengawet.
Biasanya, hidangan ini disajikan bersama nasi hangat atau kuah pliek u (kuah sayur khas Aceh). Sie reuboh bisa tahan sampai 1-2 bulan dan tinggal dipanaskan jika ingin dimakan.Â
3. Kuah Pliek U
Walau rata-rata kabupaten di Aceh mengenal kuah Pliek U, cita rasa Pliek U di Aceh Besar sangatlah khas. Makanan ini berupa sayur bersantan yang berisi aneka sayuran seperti daun melinjo, pepaya muda, kacang panjang, serta kelapa parut yang telah difermentasi (pliek u).Â
Hampir semua warung makan di Aceh menjual Kuah Pliek U sebagai menu andalan. Jika ingin merasakan kuah pliek u berbeda, berkunjunglah ke kawasan Lhong, Aceh Besar. Disana terdapat kuah pliek U yang dipadu dengan siput. Dalam istilah bahasa Aceh disebut pliek u chu.Â
Kawasan Aceh Besar cukuplah luas, dimulai dari pegunungan Saree, Seulawah sampai ke pegunungan Geurutee. Kawasan Lhong, Aceh Besar dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari kota Banda Aceh.Â
Wisata kuliner Aceh Besar menyajikan menu-menu wajib seperti kuah pliek u dan asam keueung.Â