'kamarnya penuh, harus antri' lanjut petugas IGD. Â
Namun, hasil cek tekanan darah normal. Lah, tadi di rumah sakit sebelumnya darah rendah katanya. waduh! kacau balau hasil pemeriksaan sebelumnya. Alatnya tidak beres, malah pasien yang jadi korban.
Beberapa saat berdiskusi, akhirnya kami mengambil kesimpulan untuk tidak dirawat. Kalau mau dirawat harus antri terlebih dahulu di IGD paling kurang 24 jam dan belum pasti tersedia kamar. Ya, begitulah faktanya!
Sore tadi kami kembali memakai jalur umum langsung ke dokter spesialis. Dokter tiba setelah satu jam mengantri. Penjelasan dari dokter spesialis sedikit mencerahkan.Â
Hasil cek darah dari puskesmas tidak sepenuhnya menggambarkan vonis penyakit. Menurutnya, peralatan di puskesmas masih terbatas dan belum memberi data akurat.Â
Begitulah keadaan rumah sakit saat ini. Berobat dengan kartu BPJS bisa-bisa membuat pasien tambah sakit. Belum lagi masalah pelayanan dan senyuman petugas rumah sakit. Sungguh terlalu!
Lantas, kenapa banyak orang Indonesia memilih untuk berobat ke Malaysia?
Jawabannya, SATU. Dan, itu adalah PELAYANAN.
Dua bulan yang lalu, saya melihat dan merasakan langsung bagaimana pelayanan di salah satu rumah sakit di pulau Penang, Malaysia. Mereka mendampingi pasien dari awal sampai akhir. Tidak ada salah vonis, apalagi salah nulis resep obat.
Biarkan saya menuliskannya di lain waktu. Cukup sekian dulu laporan dari rumah sakit yang sakit.Â
Â