Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Pemerhati literasi | peneliti bahasa | penulis buku bahasa Inggris

Menulis untuk berbagi ilmu | Pengajar TOEFL dan IELTS | Penulis materi belajar bahasa Inggris| Menguasai kurikulum Cambridge Interchange dan Cambridge Think | Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rumah Sakit yang Sakit

9 Oktober 2025   21:33 Diperbarui: 9 Oktober 2025   21:33 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi IGD |pixabay

Pagi ini saya menuju sebuah rumah sakit membawa anggota keluarga. Setelah sampai di lobi, saya menanyakan jalur antrian pada petugas. Katanya harus lewat antrian online. 

Waduh! mau cepat malah jadi lambat!. 

Karena keadaan pasien lemah, saya langsung ke IGD agar mendapat penanganan lebih cepat. Arahan dari puskesmas boleh langsung ke IGD dengan membawa hasil cek darah. 

Seorang perawat mengambil sebuah alat tes tekanan darah. Sempat beberapa kali menukar alat, tapi tetap tidak berhasil. Akhirnya, perawat mendapatkan alat lain untuk mengecek tekanan darah. Hasilnya 'rendah'. 

'Mau dirawat?'

'iya' jawab saya. 'kamarnya ada?" 

Petugas menjawab 'antriannya 17 orang'. Kalau mau dirawat harus antri. Waduh! Saya tambah bingung lagi. Tujuan ke IGD agar cepat, malah bertambah lambat. 

Jadilah saya segera menuju rumah sakit lain yang berjarak 10 kilometer. Sesampai disana, saya langsung ke IGD dan diterima dengan baik. 

'mau dirawat?' tanya perawat 

'iya' jawab saya cepat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun