Seorang teman pengajar IELTS (International English Language Testing System) menunjukkan hasil ujian menulis (writing) beberapa siswa. Hampir 80% siswa yang berada di dalam kelas yang diasuhnya belum terbiasa menulis dalam bahasa Inggris.
Saya bertanya lebih lanjut bagaimana kemampuan grammar mereka. Teman saya menunjukkan contoh tulisan beberapa siswa. Mereka belum bisa membedakan To be dan Verb, sehingga berpengaruh pada struktur kalimat yang mereka tulis.Â
Kesalahan dasar belajar bahasa Inggris seperti ini membuat sistem pengajaran IELTS tidak efektif. Siswa seharusnya sudah memahami beberapa tenses dasar seperti Simple present, Simple past, dan Future.
Dari hasil pengamatan dalam kelas sebagai pengajar TOEFL dan IELTS, saya menemukan beberapa pola pikir (mindset) yang salah kebanyakan siswa di dalam kelas TOEFL dan IELTS.Â
Tujuan Mengambil Kelas IELTS
Pada dasarnya, Kelas IELTS diperuntukkan bagi mereka yang sudah menguasai materi bahasa Inggris setidaknya di level Intermediate. Kesalahan belajar bahasa Inggris beberapa calon siswa IELTS adalah ketiadaan tujuan spesifik.Â
Saya sering mendapatkan siswa yang terlalu 'memaksakan' diri untuk mengambil kelas IELTS. Padahal mereka belum menguasai dasar-dasar bahasa Inggris dengan baik.Â
Apa yang terjadi jika siswa dengan kemampuan rendah memaksakan diri masuk ke kelas IELTS?
Pertama, mereka akan merasa kewalahan karena tidak siap menyerap materi yang diajarkan. Kedua, mereka tidak mendapatkan manfaat belajar IELTS secara maksimal.
Siswa dengan kemampuan basic atau lower intermediate sangat tidak dianjurkan mengambil kelas IELTS. Akan jauh lebih baik jika mereka mendalami pondasi dasar bahasa Inggris untuk menghindari kesalahan belajar bahasa Inggris.