Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jari Pembunuh

11 Mei 2023   09:00 Diperbarui: 11 Mei 2023   09:16 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gerakan jari berpindah, menelusuri abjad. Merangkai kata yang bejat. Terlihat indah, namun kerap menipu otak-otak sekarat.

Rangkaian kata terukir, menutupi intelektual. Ribuan mata membaca, mengambil makna yang terjal. Fitnah kejam tercipta, mengambil nyawa dengan fatal.

Jari-jari lentik, menghiasai ragam media. Kata demi kata, dirancang menarik ragam usia. Hati bersih seketika berubah menjadi kotor, pesan-pesan fitnah mengintai para pembaca.

Pembunuh kejam, bersembunyi di balik kecerdasan. Mulutnya beracun tersirat dalam racikan pesan. Harga sebuah nyawa hanya setipis fitnah terbungkus rapi dalam lapisan kepalsuan.

Sungguh, tusukan sebuah pisau tidak lebih kejam dari gerakan jari. Begitu mudah menghimpun kata, memancing emosi, mengadu dua insan yang sehati, membuat pertengkaran dalam ilusi, mencabik-cabik dua sejoli, membuka ikatan yang dulu pernah diucapkan dalam ikrar janji.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun