Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dua Pemicu Munculnya Joki Skripsi di Dunia Kampus

17 Februari 2023   15:32 Diperbarui: 19 Februari 2023   17:26 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi joki skripsi | Freepik.com

Praktik joki karya ilmiah memang bukanlah hal baru. Sejak dahulu kala para mahasiswa sudah lazim mengetahui adanya dunia perjokian di lingkungan kampus.

Bukan rahasia lagi, praktik perjokian tidak bersembunyi di bawah selimut, mereka bahkan bangga untuk memaparkan keahliannya di depan orang.  

Kuliah karena Paksaan Orangtua

Ada tipe mahasiswa yang masuk kampus bukan karena kehendaknya sendiri. Ia terdaftar sebagai mahasiswa karena kemauan orangtua, jadinya rata-rata tipe mahasiswa seperti ini kuliah asal hadir saja.

Jangan ditanya soal tugas kuliah. Bagi mereka asal sudah nyetor muka dan memperoleh nilai seadanya sudah lebih dari cukup. Saya sering menemukan mahasiswa tipe ini di dalam ruang kuliah. 


Pernah suatu ketika, saya memberikan tugas kepada mahasiswa yang mengharuskan mereka untuk mencari referensi ilmiah. Saat tugas dikumpulkan, semua mahasiswa menyerahkanya. 

Tiba di rumah, saya mulai memeriksa tugas masing-masing mahasiswa. Saya ingin memastikan jika setiap orang mengerjakannya sendiri. Mahasiswa yang memang sudah terkenal pandai mudah ditebak dari cara menulisnya dan ide yang ditorehkan dalam tugas tertulis. 

Akan tetapi, hal yang sama tidak berlaku bagi mahasiswa yang cuma numpang hadir di ruang kuliah. Saya menemukan ada dua mahasiswa yang tugasnya sama persis, bedanya hanya pada letak paragraf yang ditukar posisiya.

Lalu, minggu depannya saya berdiri di depan ruang kuliah dan berkata "ada dua tugas yang sama persis dan ini hasil jiplakan". Dua mahasiswa ini tak berkutik dan memilih diam, sedangkan yang lainnya saling bertatapan.

Ini tentunya bukan kali pertama, di kesempatan lain saya juga sering menemukan 2-3 mahasiswa yang mengumpulkan tugas dari hasil jiplakan orang lain. Bahkan, ada yang memang mengambil langsung dari Google. 

Yang sering saya temukan adalah tipe mahasiswa seperti ini memang tidak memiliki niat kuliah. Ada juga yang beralasan tidak punya waktu karena harus bekerja di malam hari. 

Tidak sedikit orangtua yang memaksakan anaknya kuliah, padahal jurusan yang mereka ambil tidak sejalur dengan minat. Lalu, saat tugas kuliah datang, ya mereka tak mau ambil pusing. Tinggal copy dan paste dari teman dekat. 

Menjelang sidang proposal skripsi, biasanya mahasiswa tipe seperti ini akan mulai mencari alternatif melalui teman dan senior. Caranya, mereka menjumpai joki karya ilmiah dan bernegoisasi harga. 

Ketika berkonsultasi dengan pembimbing skripsi di kampus, biasanya si mahasiswa akan terlihat grogi saat ditanya. Ya, karena tidak tau apa-apa. Jangankan menjelaskan metode penelitian, ditanya judul saja kalang kabut.

Kuliah karena Pangkat

Tipe kedua adalah mereka yang sudah berumur dan harus kuliah untuk naik jabatan. Nah, biasanya mahasiswa yang masuk golongan ini adalah mereka yang 'terpaksa' kuliah karena tuntutan di tempat kerja. 

Contohnya, para pekerja kantor atau PNS yang dulunya memakai ijazah SMA saat melamar PNS. Lalu, karena keperluan naik jabatan, mereka ya mau tidak mau harus kuliah lagi. 

Ada sebagian yang sudah berumur 40 an ke atas. Mereka harus mencari kampus yang bisa kuliah di sore atau malam hari. Biasanya melalui program ekstensi yang lumayan mahal biaya kuliahnya. 

Walaupun mahal, ada juga yang bisa mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah. Meskipun demikian, tetap saja karena faktor umur dan sudah bekeluarga, mereka sangat sulit membagi waktu.

Golongan mahasiswa yang sudah mapan dari sisi pekerjaan tidak ambil pusing jika harus membayar orang lain untuk menyelesaikan skripsinya. Ya, tentunya tidak semuanya ya. Ada juga yang memiliki motivasi kuat untuk kuliah dan mampu menyelesaikan skripsi sendiri. 

Para joki tak perlu risau untuk masalah pembayaran. Tipe mahasiswa ini tak mau repot, asal bisa dimudahkan jumlah tak jadi masalah. Akhirnya, Skripsi kelar dan Ijazah keluar. Urusan kepangkatan pun jadi mulussss.

Nah, begitulah dunia perjokian. Bagi sebagian orang ini sudah menjadi ladang pekerjaan. Saya pernah beberapa kali diminta untuk '"membantu" menyelesaikan skripsi orang lain. 

Dengan sopan saya menolaknya. Bukan karena tidak butuh uang, tapi caranya salah. Jika mengiyakan, saya merasa bersalah karena memuluskan hal yang tidak benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun