Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Homeschooling sebagai Pilihan Pendidikan Anak

23 Desember 2022   14:32 Diperbarui: 23 Desember 2022   14:44 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi homeschooling.www.freepik.com

Kemudahan akses informasi dan kemajuan teknologi memberikan ruang untuk orang tua. Terutama dalam hal memilih sekolah, orang tua bisa lebih fleksibel untuk menentukan jenis sekolah mana yang ingin dituju.

Meskipun demikian, orang tua juga perlu setidaknya mengetahui gambaran umum tentang jenis sekolah yang akan dipilih. Apakah ingin menyekolahkan anak ke sekolah umum atau homeschooling.

Homeschooling

Menjadikan rumah sebagai sarana sekolah boleh dikatakan sangat menarik. Terlebih, jika kedua orang tua atau salah satunya memiliki aktifitas di rumah, homeschooling bisa menjadi pilihan yang baik.

Memilih kurikulum: Sekolah versi homeschooling menawarkan pilihan kurikulum yang bervariasi, artinya orang tua bisa lebih leluasa menargetkan jenis pembelajaran apa yang diinginkan.

Memang pada dasarnya homeschooling sudah memiliki jenis kurikulum yang bisa dipilih, akan tetapi orang tua lebih terarah untuk memilih mana yang dianggap lebih cocok untuk anak.

Saya mempunyai seorang teman warga Amerika yag kebetulan menetap lama di Indonesia. Semua anaknya belajar dari rumah dengan kurikulum homeschooling. Dari pengamatan saya, jenis buku yang digunakan lebih beragam.

Menentukan Target: Dengan memilih kurikulum yang sudah jelas gambarannya, orang tua dapat menargetkan pembelajaran dengan lebih baik. Misalnya, jam belajar bisa disesuaikan dengan waktu kosong orang tua.

Bukan hanya itu, waktu belajar juga bisa dijadwalkan pada jam produktif anak. Jika mau pagi hari, anak dan orang tua bisa saling berdiskusi memilih waktu paling efisien untuk anak.

Waktu Ujian:Berbeda dengan sekolah, homeschooling bisa lebih fleksibel dalam hal assessment. Orang tua bisa dari awal menargetkan dan menentukan sistem ujian yang hendak dijalani.

Kemajuan belajar juga bisa diukur dari tingkat pemahaman anak terhadap setiap materi yang sudah dipelajari. Rangkaia ujian bisa dilaksanakan dengan pilihan waktu yang disukai anak. 

Dengan cara ini, anak akan lebih leluasa untuk mendalami materi tertentu yang dianggap belum sepenuhnya dikuasai. Hasilnya, waktu ujian bisa diagendakan bersama dengan menimbang kesiapan anak.

Pola Belajar: Dalam sistem homeschooling, orangtua bisa menyesuaikan pola belajar dengan gaya belajar anak. Ayah dan ibu juga bisa bergantian untuk menjadi observer.

Anak bisa dipandu untuk memahami materi tertentu oleh salah satu orang tua. Jika anak nyaman dengan ibu, maka ibu tinggal menyesuaikan waktunya untuk membersamai anak.

Jadi, intinya antara orang tua dan anak bisa saling bekerjasama untuk mencapai target yang sudah disepakati bersama megikuti acuan kurikulum yang sudah dipilih.

Nah, dari beberapa manfaat di atas, kira-kira poin apa yang menjadi tolak ukur keberhasilan homeschooling? pastinya, peran orang tua sangatlah krusial sebagai mediator tranfer ilmu dari dalam rumah.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun