Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sepenggal Kisah di Balik Wajah Pengemudi

6 Desember 2022   14:38 Diperbarui: 6 Desember 2022   14:43 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengemudi. www.freepik.com

Selama seminggu berada di kota Medan, saya mengamati banyak hal. Diantaranya, beberapa kali berpergian dengan jasa Gojek, ada rangkaian kisah di balik ragam wajah pengemudi.

Setidaknya ada sepuluh kali saya memesan Gojek untuk berpergian ke berbagai tempat dan bermacam pengemudi saya temui. Dari yang ramah sampai yang judes.

Satu kesamaan yang saya jumpai adalah hampir rata-rata pengemudi memprotes pemberlakuan alur satu arah yang mengakibatkan kemacetan tidak biasa di beberapa pusat kota.

Bagi mereka, aturan satu arah malah memperparah keadaan. Antrian kendaraan yang semakin panjang membuat jalur rejeki pengemudi semakin macet.

Akibatnya, minyak semakin boros dan waktu di jalan semakin lama. Di satu sisi mereka mengejar target untuk mendapatkan penumpang lebih banyak, namun keadaan jalan tidak begitu berpihak.

Ada juga pengemudi yang mengejar review agar poin bertambah, lalu mereka abai untuk berlaku ramah pada pelanggan yang memesan jasa gojek padanya.

Pernah suatu hari saat hendak menuju ke pusat kota, saya mendapati pengemudi yang sibuk menelpon dengan nada bicara keras, seolah di belakangnya tidak ada siapa-siapa.

Lebih parahnya lagi, pengemudi ini menurunkan kami bukan pada tempat pemberhentian yang seharusnya, lalu dengan gampang ia berkata "turun, udah turun disini aja". Dari 10 pengemudi, hanya pengemudi ini yang tidak menghargai penumpang.

Saya berpikir sejenak, kok bisa ya ada orang yang seperti ini memperlakukan penumpang. Padahal, jelas ia membutuhkan penumpang dan sikap buruknya malah menjauhkannya dari penumpang.

Di lain kesempatan, saya menjumpai seorang pengemudi yang sangat baik. Saat memesan makanan memakai jasa Gojek, saya menghampirinya untuk mengambil makanan yang saya pesan.

"semoga rejekinya berkah ya pak", ujarnya dengan suara lembut. Mendengar ucapan beliau, saya merasa tentram dan seketika mood membaik. Tidak menunggu lama saya langsung memberi bintang lima plus review.

Di hari yang lain, saya menemui seorang pengemudi yang umurnya masih muda. Kebetulan saya harus berangkat lebih awal untuk menghindari macet.

Karena belum sarapan, saya mengajaknya untuk sarapan bersama. Di awal ia terlihat ragu dan menolak, lalu saya katakan bahwa saya yang akan membayarnya.

Jadilah kami makan pagi di sebuah warung kecil sambil bertukar cerita tentang tanah kelahiran kami. Ia terlihat ramah dan sangat membantu saya pagi itu.

Dari berbagai jenis pengemudi ini, setidaknya saya mendapat pelajaran berharga tentang bagaimana kita memperlakukan orang lain sangat berpengaruh dengan apa yang akan menghampiri kita kedepan.

Ya, kehidupan selalu berputar. Ada masa seseorang berada di atas dan juga akan berada di bawah. Alangkah baiknya, kita saling memperlakukan orang lain dengan ramah agar roda berputar seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun