Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Lateral Thinking, Kunci Membangun Ide Bisnis dari Nol

28 November 2022   12:55 Diperbarui: 13 Desember 2022   09:33 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi lateral thinking. (sumber: freepik.com)

Di pagi yang cerah ini saya ingin menuliskan sebuah konsep yang saya anggap brilliant. Ide ini saya dapat setelah menonton sebuah vidio dari sebuah kanal youtube tentang bisnis, UpFlip. 

Kebanyakan bisnis dimulai dengan modal. Lalu, apakah tanpa modal seseorang bisa memulai bisnis. Jawabannya, SANGAT MUNGKIN. untuk itu, mari kita bahas. 

Simplify Thing

Ide bisnis bisa dimulai dengan menyimpelkan cara berpikir. Iya, mulailah berpikir sederhana dan hindari berpikir ruwet. Itu kunci pertama. 

Nah, saya ingin menjelaskan lebih rinci. Apa yang dimaksud dengan lateral thinking. Silahkan dibaca sampai selesai jika ingin memahami secara utuh.

Lateral thinking means taking a creative approach to a problem or challenge. It's a great skill to have at work.

Secara bahasa sederhana, lateral thinking adalah memecahkan sebuah masalah dengan pendekatan kreatif yang sangat jarang dipikirkan orang banyak.

Untuk menjadi seorang lateral thinker ada dua syarat yang harus dipenuhi: check these out!

  • jadilah pengamat dimanapun
  • berpikir untuk memecahkan masalah

Be observant

Pernahkah anda berjalan menuju sebuah toko, lalu melihat sesuatu yang aneh? kemudian, apa yang bakal seterusnya anda lakukan? membiarkan pikiran berlalu atau mencatat apa yang anda anggap 'aneh'?

Kalau ingin membangun sebuah bisnis, mulailah dengan menjadi pengamat (observant). Kenapa? karena ada jutaan hal yang bisa mendatangkan ide brilian jika diamati dengan sudut pandang berbeda.

Oleh karena itu, setiap kali kaki melangkah keluar rumah, jadilah pengamat sejati. Akan tetapi, itu tidak cukup! berusahalah menjadi pengamat yang ingin memecahkan masalah.

Contoh kecil, ketika melihat sesuatu yang dianggap keren saat melancong ke negeri orang, cermati apakah mungkin untuk diterapkan di negara kita, atau sesuatu yang anda lihat di tempat lain yang mungkin belum anda dapatkan di tempat anda.

Lebih dari itu, jangan condong berpikir untuk menerapkannya pada konteks yang sama. Berpikirlah lebih luas, bagaimana jika satu hal yang spesifik bisa diaplikasikan pada bidang yang anda pahami.

Inilah yang membuat seseorang stagnant dan sulit bergerak cepat. Artinya, amati sesuatu, dan tanyakan apakah mungkin untuk diterapkan pada konteks bidang keahlian anda?

Mari kita melihat contoh kecil, jika anda sedang liburan ke Thailand dan kemudian tanpa sengaja melihat sebuah pohon kelapa yang memiliki buah lebat dan masa tanam lebih singkat.

Apakah mungkin jika hal itu diaplikasikan pada buah mangga atau jenis pohon berbuah lain? jika iya, pelajari caranya dan pikirkan cara efektif untuk melakukanya.

Contoh lain, ada sedang membeli sebuah penghapus dan melihat sebuah pulpen/pensil yang tintanya bisa hilang otomatis dengan hanya mengusapnya memakai ujung pulpen yang sama. 

Segera catat apa yang ada lihat untuk nanti anda kembali berpikir dan bertanya apakah mungkin membuat sebuah kertas yang bisa dihapus otomatis walaupun ditulis dengan pulpen apa saja.

Intinya, berpikirlah untuk memecahkan masalah dengan solusi simpel dan mudah tanpa harus ribet.

Create the best service

Tahukah sebab utama sebuah bisnis hancur? terlalu fokus pada produk dan melupakan apa yang diiinginkan pembeli.

Ada empat hal yang harus benar-benar diingat ketika ingin memulai bisnis, yaitu:

1. Efisiensi
2. Murah
3. Kualitas
4. Cepat 

Jika sebuah produk memiliki empat unsur di atas maka boleh dipastikan ia akan bertahan lama di pasaran. Sebaliknya, jika salah satu unsur di atas hilang, sebuah produk akan kehilangan momentum.

Apabila ingin menciptakan/menawarkan sebuah produk, cobalah berpikir untuk membuat sesuatu yang memiliki nilai efisien baik secara produksi dan kegunaan.

Efisien bermakna menghadirkan kemudahan ketika dipakai. Boleh saja benda yang dibuat kecil, tapi menawarkan sisi kemudahan yang tidak ditawarkan produk lain.

Harga tentu menarik banyak peminat. Beri harga yang sesuai dengan sisi manfaat. Jangan menawarkan harga terlalu murah, namun bisa dibeli oleh semua kalangan. Murah tapi tidak murahan!

Selain itu, fokuslah pada kualitas produk. Jangan pernah sekali-kali menciptakan produk dengan kualitas rendah apalagi cacat. Apapun bisnisya, landasi dengan kualitas yang terjamin.

Yang terakhir tak kalah penting, sisipkan nilai speed pada otak pembeli. Artinya apa? orang akan membeli produk murah dengan kualitas baik, tapi jika sulit didapat buat apa?

Ilustrasinya begini, anda masuk ke sebuah toko dan bertanya benda henda anda beli, lalu penjaga toko mengatakan produknya sedang kosong karena belum dikirim. Bagaimana perasaan anda?

Intinya, sebuah produk harus menghadirkan empat pengalaman (efisien, murah, kualitas, cepat) pada pembeli, baru kemudian nilai sebuah produk akan melekat tajam di ingatan pembeli.

Dengan cara ini, tidak peduli jenis produk apa yang anda tawarkan, jumlah pembeli akan terus bertambah dan omset yang didapat jelas meroket tajam.

Opportunity is Everywhere 

Dengan menerapkan konsep lateral thinking, siapa saja mampu melihat kesempatan dalam kesulitan. Ya, hanya dengan cara berpikir simpel dan sederhana dengan mengamati sekitar. be an observant!

Menjadi seorang dengan kriteria lateral thinker tentunya tidak mudah dan pastinya tidak sesulit yang dibayangkan. Ada satu hal yang mesti dimiliki, apa itu?

Saat melihat masalah, berpikirlah untuk mencari solusi. Cukup sesimpel itu saja.

What bugs you brings you money

Sederhananya, apapun yang menganggumu hakikatnya bisa menjadi pembuka rejeki. Ah, yang benar?

Iya, saya sedang tidak berbohong! ketika seseorang mampu melihat sebuah masalah dengan sudut pandang penyelesaian maka disanalah awal sebuah ide muncul.

Ada sebuah ungkapan menarik untuk menjelaskanya, Day toilet seat idea.  Tahukah anda apa makna ungkapan ini?

Nantikan tulisan berikutnya tentang day toilet seat idea. Klik disini 

Stay tuned!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun