Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pahami Efek Gula agar Anak tidak Terperangkap Makanan dan Minuman Manis

28 September 2022   13:05 Diperbarui: 1 Oktober 2022   01:30 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak dan makanan manis. Sumber: freepik.com

Siapa yang tak suka minuman manis, tak terkecuali anak-anak dengan kebiasaan makan permen dan aneka macam coklat. Namun, tahukah kita bahwa awal mula segala penyakit adalah GULA. Iya. GULAAA.

Jika hendak mencari referensi tentang jenis penyakit karena gula, silahkan ketik sugar and its effects on the body. Anda akan terkejut menemukan artikel berjudul: the sweet danger of sugar. Sebuah artikel yang baru diterbitkan oleh Harvard Medical School.

Ijinkan saya membagikan sebuah tulisan dengan membahas efek gula pada tubuh dan bagaimana seharusnya orangtua mengatur gizi anak tanpa gula. 

Pada dasarnya gula terbagi kepada dua jenis: alami dan buatan. Gula alami bisa dengan mudah kita dapat dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan. Adapun gula buatan umumnya diproses dari tumbuhan seperti tebu yang kemudian menjadi bahan pemanis buatan yang kerap dipakai untuk bahan makanan.

Nah, yang perlu kita pahamai bahwa, tubuh kita merespon manis dari buah-buahan secara berbeda jika dibandingkan dengan rasa manis yang berasal dari gula. Buah yang kita makan memiliki rasa manis dengan takaran yang pas, kendati demikian mengkonsumsi buah berlebihan juga tidak dianjurkan.

Lantas, bagaimana dengan gula yang kita konsumsi setiap hari? berbagai makanan yang kita makan hampir 90% mengandung gula, dari kue, agar-agar, jelly, bahkan sampai nasi pun memiliki kadar gula.

Produk makanan jadi yang kita beli dari rak-rak supermarket tidak terlepas dari kandungan gula berlebih. Ada dua alasan kenapa gula berada di makanan, pertama sebagai bahan manipulasi otak yang menimbulkan rasa lapar terus menerus, kedua agar makanan lebih tahan lama. 

Disini, sebagai konsumen kita harus jeli dan bijak memilih makanan, terlebih apa yang kita berikan untuk anak. Otak anak di umur 1-3 tahun sedang tumbuh pesat, sedangkan kandungan gula pada jenis makanan anak bisa menjadi penghambat berkembangnya otak anak.

Science has proven that chronic, low-grade inflammation can turn into a silent killer that contributes to cardiovascular disease, cancer, type 2 diabetes and other conditions. 

Asal muasal penyakit jantung juga berawal dari konsumsi gula berlebih tanpa kita sadari. Tidak heran, serangan jantung mendadak bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja, tidak memandang usia dan latar belakang.

Perlu diingat, ada sebuat kalimat yang berbunyi, you are what you eat. Mungkin sebagian dari kita tahu akan makna yang tersirat dalam kalimat pendek ini. Kalimat ini bermakna, kita adalah apa yang kita makan.

Lalu, apa kaitannya dengan gula? dalam sebuah artikel berjudul Added sugar: Where is it hiding? yang di terbitkan oleh Harvard Medical School disebutkan bahwa tambahan gula pada makanan tidak begitu kelihatan alias tersembunyi.

Apa tujuannya? Agar kita dengan mudah bisa 'tertipu'. Nah, di artikel ini disebutkan bahwa jika kita ingin terlepas dari jerat gula maka hal paling pertama yang harus dilakukan adalah memahami darimana asal gula di makanan.

Makanan yang Mengandung Banyak Gula

1.  Minuman soda

2. Minuman jus

3. Minuman Berenergi

4. Teh Manis

5. Kopi Manis

6. Air Gula

7. Minuman dengan tambahan sukrasa dan fruktusa seperti sirup

Dari daftar di atas, cobalah analisa jenis minuman harian kita sejak bangun tidur sampai ketika sebelum tidur. Apakah ada setidaknya tiga jenis minuman di atas yang selalu kita konsumsi di rumah? jika iya, maka berhati-hatilah.

Kadang kita tidak sadar betapa pola hidup yang kita jalankan tidak menyehatkan sebelum kita mengetahui kadar batasan akan asupan gula. Seberapa banyak takaran yang relatif bisa diterima tubuh.

Jangan terkecoh dengan lebel tulisan minuman yang kita beli, umumnya itu bertujuan untuk mengelabui pembeli. Walaupun tertulis sehat sekalipun, selama ada tambahan gula maka aka berefek pada tubuh dalam jangka panjang.

Misalnya minuman jus yang berlebel buah segar, coba baca komposisi di daftar tabel dan cek kadar sukrosa. Terlebih untuk minuman susu anak, lihatlah berapa kadar gula yang ada dalam sukrosa.

Apa itu sukrosa?

Ada tiga jens istilah yang sering salah dipahami orang umum yaitu, Sukrosa, Glukosa dan Fruktosa. Dimana letak perbedaan ketiganya? 

Glukosa

Glukosa adalah bagian sederhana dari gula. Mudah dicerna oleh tubuh karena memiliki molekul kecil yang bisa mudah diserap darah untuk kemudian diubah menjadi energi dengan bantuan hormon insulin dalam tubuh manusia.

Contoh makanan yang mengandung glukosa seperti madu, buah-buahan termasuk yang dikeringkan, jus buah, dan jagung. Jenis makanan ini memiliki zat manis alami yang memang sudah ada didalamya. 

Fruktosa

Adapun fruktosa juga bisa didapat dari beragam jenis buah seperti  apel, anggur, semangka, sementara pisang , stroberi, wortel, alpokat juga memiliki kandungan fruktose namun lebih sedikit.

Jika dibandingkan dengan glukosa dan sukrosa, kadar manis pada fruktosa adalah yang paling tinggi. Tidak seperti glukosa, fruktosa tidak langsung bisa diolah menjadi energi dalam darah. Prosesnya lebih rumit karena molekulnya tidak sederhana. 

Makanan dengan kandungan fruktosa tinggi dipercaya menyebabkan beberapa penyakit seperti obesitas, penyakit liver (hati), sampai pada diabetes. Karena proses penyederhanaan molekul yang kompleks, insulin dalam tubuh harus diproduksi lebih banyak sehigga pada kadar berlebih organ hati tidak sanggung mentolerir. 

Sukrosa

Lantas, apa itu sukrosa dan darimana asalnya? Sukrosa adalah nama lain dari gula yang kita konsumsi setiap hari. sukrosa juga merupakan gabungan dari fruktosa dan glukosa. Bayangkan bagaimana organ tubuh bekerja untuk mengolah sukrosa.

Sukrosa dicerna lebih sulit dari kedua jenis gula lainnay. Kenapa? karena saat sukrosa diproses dalam aliran darah, tubuh akan mengutamakan glukosa karena lebih simpel diproses, baru kemudian fruktosa disimpan menjadi lemak di dalam tubuh manusia. 

Makanan dan minuman Anak yang mengandung Sukrosa

Bagi orangtua, jelilah ketika membeli minuman atau makanan anak. Perhatikan kadar sukrosa yang terkandung didalamnya. Umumnya makanan dan minuman anak memiliki kadar sukrosa yang tinggi yang tidak baik untuk dikonsumsi secara berkala. 

Efek yang terlihat pada anak yang mengkonsumsi minuman dengan kadar sukrosa tinggi adalah kerusakan pada gigi. Kadar gula yang ada pada makanan atau minuman sebagiannya menetap di celah-celah gigi dan ini menjadi pintu pertama bakteri bekerja. 

Pada saat anak tidak rah=jin menggosok gigi, bakteri jahat akan bekerja dan membuat gigi berlubang dan nantinya bisa sampai berefek pada saraf jika tidak ditangani secepatnya.

Tidak hanya itu, ketika makanan dan minuman masuk ke lambung dan kemudian diproses dalam tubuh anak, tidak semuanya bisa berakhir pada energi. Kenapa? karena glukosa dan fruktosa disimpan dalam lemak terlebih dahulu.

Pada kondisi tidak bergerak, lemak akan bertumpuk dan kadar energi berlebih dari apa yang sebenarnya dibutuhkan anak sehari-hari. Makanya, konsums mimunan dengan dengan sukrosa sangat perlu dibatasi apalagi anak jarang bergerak karena tidak berolah raga.

Tidak berhenti disini saja, tumpukan lemak yang terus menerus terjadi menutup pintu masuknya nutrisi ke tubuh anak. Loh kok bisa? begini ibu-ibu dan bapak-bapak, kandungan sukrosa pada makanan dan minuman menimbukan efek kenyang.

Ini mengakibatkan anak tidak mau makan lagi jika sudah mengkonsumsi minuman dan makanan yang manisnya berlebih, termasuk susu kemasan, coklat, permen, dll.

Akhirnya, anak jarang mengkonsumsi makanan sehat dan menjadikan tumbuh mereka rentan terhadap penyakit karena kurangnya nutrisi yang dibutuhkan tubuh sebagai bahan bakar. 

Para pakar kesehatan setuju bahwa untuk anak dibawah dua tahun tidak dibolehkan mengkonsumsi gula sama sekali. INGAT. Tidak boleh sama sekali. 

Bagi mereka yang berusi 2-18 dianjurkan tidak mengkonsumsi lebih dari 25 gram/hari atau setara dengan 6 sendok teh/hari. 

Coba cek kembali kadar asupa gula anak-anak kita di rumah ataupun di luar rumah. Apakah melebihi 25 gram atau tidak? Namun, jangan hanya terfokus pada sesuatu yang berwujud gula. NASI juga punya kandungan jenis gula, sayur, buah-buahan juga.

Jadi, saat seorang anak makan nasi+sayur, lalu minum jus, kemudian makan permen dilanjutkan minum susu kemasan, berapa banyak konsumsi gula yang sudah masuk ke tubuh?

Acapkali kita tidak menyadari bahaya gula karena pemahaman gula yang kita tahu hanya gula pasir, sementara minuman dan makanan dengan tambahan gula buatan memiliki efek lebih mengerikan pada tubuh tapi kita anggap biasa saja. 

Wajar saja, anak-anak sekarang mudah sekali tertimpa obesitas, penyakit hepatitis, auto-imun, serangan jantung, kolestrol, dll. Dulunya kita sangat jarang mendengar penyakit ini hadir pada anak-anak.

Sebagai orangtua bijaklah dalam memberi makanan dan minuman kepada anak. Jangan memberikan makanan atau minuman karena faktor harga murah, ternyata didalamnya mengandung 'racun' mematikan yang bekerja pelan layaknya silent killer. 

Ya, memang gula tidak membunuh kita secara langsung, namun perlahan tapi pasti gula merenggut banyak nyawa anak-anak yang tidak bersalah bersebab cerobohnya orangtua.

Referensi 1, 2, 3, 4,5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun