Masa kecil adalah masa paling baik untuk mendidik anak. Investasi paling berharga orangtua adalah mengajarkan anak cara mengelola pikiran dengan baik dan bijak.
What comes in determines what comes out
Isi dari pikiran anak terbentuk dari apa yang mereka serap setiap harinya. Baik itu dari orangtua atau teman dan lingkungan dimana mereka menghabiskan waktu.
Kita tentu akan setuju umumnya anak menghabiskan waktu di dalam rumah, artinya orang yang paling sering mereka temui adalah orangtua dan anggota keluarga lainnya.
Bagaimana cara orangtua berkomunikasi akan sangat berdampak terhadap cara berpikir anak. Tidak percaya? Coba perhatikan cara berbicara anak-anak yang berumur 3-5 tahun dan amati orangtuanya.
Buah tidak jatuh jauh dari pohon. Bahkan, dalam konteks cara kerja pikiran, anak akan mewarisi pola pikir orangtuanya. Pola komunikasi ayah dan ibu kepada anak akan diserap oleh anak dan menjadi landasan cara berpikir.
Sebagai orangtua, adakalanya kita akan marah atau sulit mengontrol emosi. Ada banyak perkataan yang keluar dari mulut tanpa filter. Ini sangat berbahaya jika diserap anak.
Memang kita tidak menyadarinya karena terkadang sesudah mengeluarkan ucapan sekalipun kita anggap itu angin berlalu. Tapi, berhati-hatilah, ucapan yang keluar dari mulut orangtua itu bisa menjadi pedang yang siap menusuk.
"Kamu itu sudah dibilangin tetap saja malas-malasan"
"Memang kamu anak nakal, berulang kali diingatin tetap aja sama."