Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Efek Ucapan Orangtua pada Kepribadian dan Pola Pikir Anak

23 September 2021   09:57 Diperbarui: 24 September 2021   00:42 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: www.parentcircle.com

Masa kecil adalah masa paling baik untuk mendidik anak. Investasi paling berharga orangtua adalah mengajarkan anak cara mengelola pikiran dengan baik dan bijak.

What comes in determines what comes out

Isi dari pikiran anak terbentuk dari apa yang mereka serap setiap harinya. Baik itu dari orangtua atau teman dan lingkungan dimana mereka menghabiskan waktu.

Kita tentu akan setuju umumnya anak menghabiskan waktu di dalam rumah, artinya orang yang paling sering mereka temui adalah orangtua dan anggota keluarga lainnya.

Bagaimana cara orangtua berkomunikasi akan sangat berdampak terhadap cara berpikir anak. Tidak percaya? Coba perhatikan cara berbicara anak-anak yang berumur 3-5 tahun dan amati orangtuanya.

Buah tidak jatuh jauh dari pohon. Bahkan, dalam konteks cara kerja pikiran, anak akan mewarisi pola pikir orangtuanya. Pola komunikasi ayah dan ibu kepada anak akan diserap oleh anak dan menjadi landasan cara berpikir.

Sebagai orangtua, adakalanya kita akan marah atau sulit mengontrol emosi. Ada banyak perkataan yang keluar dari mulut tanpa filter. Ini sangat berbahaya jika diserap anak.

Memang kita tidak menyadarinya karena terkadang sesudah mengeluarkan ucapan sekalipun kita anggap itu angin berlalu. Tapi, berhati-hatilah, ucapan yang keluar dari mulut orangtua itu bisa menjadi pedang yang siap menusuk.

"Kamu itu sudah dibilangin tetap saja malas-malasan"

"Memang kamu anak nakal, berulang kali diingatin tetap aja sama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun