Coba kembali perhatikan kebanyakan kata-kata yang kita keluarkan kepada anak. Banyak positif atau negatif? Ajak pasangan untuk sama-sama menuliskan dan menganalisis.
Lalu, lakukan tiga R: rethink, reframe and reproduce. Nah, jika memang banyak kata-kata yang kita keluarkan condong negatif, maka pikirkan kembali, ubah ke kata yang positif dan ucapkan kembali kepada anak.
Daripada berkata "kamu memang anak malas", ada baiknya ubah menjadi "kamu anak yang suka membantu", daripada berkata "itu aja ga bisa" ubah menjadi "ayo kita coba dulu, pasti bisa."
Saat kita mampu mengubah kata-kata menjadi positif maka dengan sendirinya mood kita juga akan berubah. Words are so prowerful. Be careful!
Jangan sekali-kali meremehkan ucapan. Kata-kata yang kita keluarkan saat berinteraksi dengan anak akan membentuk cara berpikir anak. Kalau sebagai orangtua kita mengulang kalimat "kamu memang anak malas" sebanyak 10 kali setiap hari, ya jelas pikiran akan mengirim sinyal ke otak anak bahwa memang dirinya malas.
Makanya penting bagi orangtua untuk bisa mengelola emosi terlebih dahulu sebelum berinteraksi dengan anak. Saat marah jangan dekati anak, ambil wudhuk terlebih dahulu atau lakukan hal yang bisa meredam amarah.
Sama halnya saat berbicara dengan pasangan, jika memang emosi tidak stabil dan lagi ada masalah, selesaikan masalah baru berbicara. Kalau anak mendengar orangtua berbicara dengan kata-kata negatif, mereka akan menyerapnya.Â
Arahkan dan Ajarkan Kata-kata positif pada AnakÂ
Kemampuan orangtua memproduksi kata-kata positif akan membawa dampak positif bagi anak. Jika dalam keseharian anak mendengar kata-kata rajin, pintar, suka membantu, suka berbagi, kuat, semangat, dll, apa yang akan terjadi?
Saya sendiri sudah membuktikan sendiri bagaimana kata-kata positif sangat berdampak bagi kepribadian anak. Setiap hari saya mengulang kata-kata di atas minimal 10 kali kepada anak.
Tanpa saya minta, anak dengan sendirinya mengulang kata-kata itu dan menjadikan itu mantra positif baginya. Akhirnya, anak rajin membantu, pintar, suka berbagi, dan berani.