* 2011-2014: Kembali ke bangku kuliah di IAIN Mataram untuk program S1
Bayangkan, di usia yang tak lagi muda, ia masih rela meninggalkan keluarga untuk mengejar ilmu. Air mata sering menggenang di pelupuk matanya setiap kali harus berpisah dengan anak-anaknya, namun keyakinannya bahwa guru harus terus belajar membuatnya tegar.
Cinta pada Bahasa Arab
Sejak pertama kali mengajar,Bahasa Arab telah menjadi passion-nya. Baginya, keindahan bahasa Al-Qur'an ini adalah anugerah yang harus ditularkan. Hingga akhirnya, kesetiaannya diakui melalui sertifikasi guru Bahasa Arab.
Di usianya yang tak lagi muda, semangat belajarnya justru semakin membara:
* 2024: Ke Denpasar untuk mempelajari Kurikulum Merdeka
* 2024: Mendalami pembelajaran diferensiasi
* 2025: Mengikuti pelatihan Kurikulum Berbasis Cinta
Buah Manis Kesabaran
Momen paling mengharukan dalam hidupnya adalah ketika menyaksikan anak-anak didiknya yang dulu kesulitan membeli buku,kini berhasil menjadi juara Olimpiade Bahasa Arab tingkat provinsi berturut-turut (2023, 2024, 2025). Saat itu, air matanya tak terbendung - semua pengorbanan terbayar sudah.