Mohon tunggu...
MAS UDIN
MAS UDIN Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Negeri Ikan Paus_Kisah Perjalanan Kasman Said Lamabawa

10 Oktober 2025   21:31 Diperbarui: 10 Oktober 2025   21:31 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasman Sadi Lama Bawa_KAMAD MIN 1 LEMBATA

Oleh: Mas'Udin Lamabawa

Di sebuah pulau kecil di ujung timur Indonesia, di mana paus-paus raksasa masih setia mengunjungi perairannya, terpancarlah sebuah kisah tentang ketekunan dan pengabdian yang mampu menyentuh hati siapa pun. Inilah kisah Kasman Said Lama Bawa - seorang guru yang membuktikan bahwa perjalanan panjang penuh kesabaran akan berujung pada kebahagiaan yang tak terduga.

Pengabdian Tanpa Pamrih (1988-2003)

Bayangkan,15 tahun mengabdi tanpa kepastian. Itulah yang dilalui Kasman sejak 1988 di MIS Nurulhadi Leubatang. Sambil menatap mata-mata polos anak-anak Lembata yang haus ilmu, ia mengajar dengan sepenuh hati. Tak ada gaji tetap, yang ada hanya keyakinan bahwa setiap kata yang diajarkannya adalah investasi untuk masa depan mereka. Butir-butir kapur yang berhamburan di tangannya menjadi saksi bisu perjuangan seorang pahlawan tanpa tanda jasa.

Melangkah dengan Iman (2003-2005)

Tahun 2003 membawa Kasman ke SDN Dolulolong sebagai Guru Agama.Namun cobaan terberat justru datang di saat-saat terakhir sebagai guru honorer. Betapa sering ia harus memilih antara membeli buku pelajaran untuk siswa atau beras untuk keluarganya. Tapi seperti paus yang tak pernah menyerah mengarungi samudra, Kasman tetap tegar. Hingga akhirnya, di tahun 2004, setelah puluhan tahun berjuang, kabar gembira itu datang - ia lulus tes CPNS Kemenag. Tanggal 1 Januari 2005 menjadi hari yang takkan pernah dilupakannya, saat ia pertama kali menginjakkan kaki sebagai guru CPNS di MIN Hoelea.

Tak Pernah Berhenti Belajar

Di tengah segala keterbatasan,Kasman tak pernah padam semangat belajarnya:

* 1988: Menyelesaikan PGAN Kupang

* 1997-2000: Merantau ke STAIN Mataram untuk program D2

* 2011-2014: Kembali ke bangku kuliah di IAIN Mataram untuk program S1

Bayangkan, di usia yang tak lagi muda, ia masih rela meninggalkan keluarga untuk mengejar ilmu. Air mata sering menggenang di pelupuk matanya setiap kali harus berpisah dengan anak-anaknya, namun keyakinannya bahwa guru harus terus belajar membuatnya tegar.

Cinta pada Bahasa Arab

Sejak pertama kali mengajar,Bahasa Arab telah menjadi passion-nya. Baginya, keindahan bahasa Al-Qur'an ini adalah anugerah yang harus ditularkan. Hingga akhirnya, kesetiaannya diakui melalui sertifikasi guru Bahasa Arab.

Diklat Teknis Guru Bahasa Arab
Diklat Teknis Guru Bahasa Arab

Di usianya yang tak lagi muda, semangat belajarnya justru semakin membara:

* 2024: Ke Denpasar untuk mempelajari Kurikulum Merdeka

* 2024: Mendalami pembelajaran diferensiasi

* 2025: Mengikuti pelatihan Kurikulum Berbasis Cinta

Buah Manis Kesabaran

Momen paling mengharukan dalam hidupnya adalah ketika menyaksikan anak-anak didiknya yang dulu kesulitan membeli buku,kini berhasil menjadi juara Olimpiade Bahasa Arab tingkat provinsi berturut-turut (2023, 2024, 2025). Saat itu, air matanya tak terbendung - semua pengorbanan terbayar sudah.

Puncak Perjalanan

Januari 2025 menjadi babak baru yang tak pernah terbayangkan.Kasman Said Lama Bawa, yang dulu mengabdi tanpa gaji, kini diangkat sebagai Kepala MIN 1 Lembata. Saat upacara pelantikan, tangis harunya mengalir deras, mengingat perjalanan panjang yang telah dilaluinya.

Kini, dari balik mejanya yang sederhana, Kasman masih tetap rendah hati. "Saya hanya ingin membuktikan," katanya dengan suara bergetar, "bahwa selama kita punya niat tulus dan kesabaran, Tuhan akan berikan jalan."

Kasman Said Lama Bawa adalah bukti nyata bahwa seperti paus yang setia kembali ke perairan Lembata, ketekunan dan kesetiaan pada panggilan hati akan selalu membawa kita pada tujuan. Dalam diamnya samudra, dalam heningnya malam, ada seorang guru yang tetap setia - menjadi mercusuar yang menerangi generasi penerus bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun