Mohon tunggu...
Tunjung Eko Wibowo
Tunjung Eko Wibowo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Berdamai Dengan Hati dari belajar menulis, membaca dan mencintai diri sendiri pasca pensiun

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pemanfaatan Teknologi dan Perubahan Pola Pikir Anak: Game Online Bikin Good Goal atau Mission Failed?

13 November 2022   19:54 Diperbarui: 19 November 2022   15:08 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Foto: Esi Kudus

"Permainan game online, bak mata pisau dua sisi. Jika di pegang dengan baik akan bermanfaat, namun jika lepas akan melukai penggunanya. Begitu pula teknologi dan permainan game. Jika di gunakan untuk atlet Esport tentua bangga. Tetapi jika membikin anak mejadi pemuda rebahan, tentu akan merugikan masa depannya"

Pada era saat ini perkembangan teknologi sangat pesat dan bersifat global. Segala sesuatu di ukur dengan teknologi, hingga setiap individu di hadapkan pada kenyataan harus melek dalam perkembangan tsb. 

Majunya sebuah teknologi di hadapkan pada sisi kehidupan dari dunia nyata dan dunia maya. Cara berpikir setiap individu akan selalu berkembang dan berbeda dalam menyikapi teknologi ini. 

Mereka akan menjadi individu yang produktif dengan memadukan ide kreatif dan teknologi atau menjadi individu yang tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Dari perkembangan teknologi saat ini salah satunya adalah game online. Kebanyakan dari kita sangat familiar terdengar untuk kata-kata itu. 


Game online sangat digemari untuk kalangan remaja, anak-anak, bahkan dewasa sekalipun. Game online tidak membedakan gender untuk menggunakannya.

Permainan ini tidak membatasi laki-laki maupun perempuan untuk memainkannya. Jika kita menggunakan Game Online, maka kita telah terperangkap dalam dunia fantasi, dunia maya yang mampu menjebak, menghipnotis dan menguasai alam pikiran kita. 

Game online telah menyedot pengguna game offline sehingga saat ini game online banyak diminati. Hingga saat ini pengguna bberbagai jenis game online seperti PUBG, Mobile Legends, Fortnite, Free Fire, Dota 2, Arena of Valor, dsb. Tetapi game offline masih ada peminatnya walaupun berkurang.

Hal yang perlu kita ketahui bahwa game online harus bijak dalam melakukannya. Dalam satu sisi ada dampak negatif yang sangat merugikan penggunanya dan dampak positifnya.

Apalagi saat ini budaya membaca, menulis dalam cakupan literasi nyaris hilang. Remaja saat ini untuk minat baca, menulis sangat menurun akibat beralih menjadi hobi bermain game. 

Hal tersebut sangat miris, sehingga hal ini akan menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia di bandingkan negara lain. Terlebih lagi skil keahlian tertentu sangat kurang bagi generasi remaja sekarang. 

Jika dibandingkan "skill" bermain game remaja kita boleh di kata mumpuni. Hal ini bisa di lihat dari berbagai ajang nasional maupun internasional untuk game, selalu menjadi sesuatu yang patut di banggakan. Itu sebagai contoh salah satu dampak positifnya dari game online.

Hal Negatif Game Online

Belakangan ini kita sempat mendengar tentang orang yang mengalami gangguan medis karena pengaruh buruk bermain game secara berlebihan.

Pengalaman buruk seorang penggemar game ketika terlalu lama dalam menggunakan perangkat permainan tsb, tidak sedikit terpapar radiasi. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan dan mentalnya. 

Namun efek yang paling fatal jika bermain game online tanpa manajemen waktu teratur akan banyak kehilangan waktu yang positif. Remaja kita akan cenderung kurang bersosialisasi, kehilangan waktu belajar dan komunikasi dalam keluarga.

Tumbuh sikap temperamental, egois dan bahkan melakukan kriminal. Hal-hal itu yang marak terjadi, karena game ini kecenderungannya akan membuat emosi tidak stabil Terkadang ada juga permainan yang harus melakukan pembelian atau top up dengan sejumlah uang. 

Hal ini yang sangat meresahkan di kalangan orangtua. Tanpa kita sadari anak-anak kita dihadapan game, merasa dirinya hebat dan ingin mengalahkan musuh-musuhnya. 

Dengan demikian dari sisis kejiwaan juga akan berpengaruh terhadap sikap dan pola pikir dalam kehidupan sehari-hari. Padahal masih ada beberapa hal positif tanpa terkait dengan dunia maya.

Sehingga jangan sampai perkembangan teknologi dapat membutakan manusia, jangan sampai anak-anak kita menjadi "budak" yang dikendalikan oleh game online. Kecenderungannya game online dapat menyebabkan pasif, malas dan anti-sosial.

Hal Posistif Game Online

Kita juga perlu tahu game online mempunyai beberapa manfaat. Sebagai contoh bermain game bersama perlombaan arena game, mereka dapat berinteraksi melalui via chat, audio, dan berkirim pesan dengan sesama gamers dan secara tidak langsung bermanfaat bagi aspek sosial karena dengan demikian, gamers dapat menemukan teman baru. Selain aspek sosial, timbul aspek ekonomi. 

Dengan mengikuti turnamen yang resmi dalam game online dan berhasil memenangkan turnamen tersebut, maka akan mendapatkan hadiah secara finansial.

Secara tidak langsung, jika anak-anak kita mampu menyerapnya, maka mereka akan sedikit belajar tentang bahasa asing terutama bahasa inggris. Karena dalam game bahasa yang dipakai adalah bahasa inggris dan secara tidak langsung berpengaruh pada kemampuan komunikasi.

Dalam game online tingkat keecerdasan seseorang juga dapat diasah karena dituntut berpikir kritis untuk menggunakan taktik dan strategi yang tepat agar menjadi pemenang. 

Game online juga mengajarkan bahwa persaingan itu sangat berat. Hal itu jika kita atau remaja kita berpikir kritis, mereka akan mampu mengambil kesimpulan bahwa setiap hal itu melalui sebuah perjuangan, strategi dan harus di perjuangkan. Dalam permainan juga di tuntut untuk mampu bekerjasama, tidak egois dan berjuang bersama sampai permainan berakhir. 

Begitu pula anak-anak kita jika ingin menjadi juara kelas, maka harus belajar keras dengan rajin, mengikuti les ataupun selalu berlati soal-soal. Sehingga perjuangan dari belajar itu mereka bisa mendapatkan nilai yang baik, berprestasi dan tentu saja mereka akan bangga dengan hasil perjuangannya tersebut. 

Di sisi lain anak-anak kita, remaja kita mampu bersosialisasi dilingkungan rumah, sekolah, mampu bekerja sama, menumbuhkan rasa empati dan bersosial. Pola pikir itu yang seharusnya kita tanamkan pada anak kita. 

Bukan hanya mengeluhkan dampak negatifnya saja tanpa ada pendekatan dan njalinan komunikasi. Dengan pendekatan dan pemahaman yang positif, maka mereka dalam memperlakukan game online juga akan ke arah posistif. Dengan komunikasi dua arah antara orangtua dan anak, maka akan terjalin keterbukaan.

Peranan Orangtua

Maka dari itu peran orangtua akan sangat berpengaruh dalam kesehatan anak-anak kita yang permainan game online begitu mendominasi kehidupannya.

Sebagai orangtua banyak aspek dalam membesarkan anak, cara pendekatan yang bisa di katakan sehat saat anak bermain game online adalah mengatur waktu. 

Untuk remaja uisa 18 tahun ke atas, kita sebagai orangtua bisa memberikan pengertian untuk membatasi waktu. Pembatasan waktu tersebut dalam penggunaan media apa pun,mulai menonton televisi, bermain game baik pc, tablet ataupun smartphone. 

Penggunaan media tsb jangan sampai mengganggu waktu istirahat dan memberi waktu untuntu anak bergerak bukan hanya rebahan.

Selain itu anak juga harus di berikan pengertian bahwa rentang usia mereka adalah sekolah, sehingga jangan sampai mengganggu waktu belajar, les ataupun bersosialisasi dengan teman sekolahnya. Sehingga anak ada waktu menggerakkan fisiknya, otaknya juga lebih fres serta cara berpikirnya akan lebih terbuka.

Selain pengawasan orangtua saat anak bermain game online, hal yang bisa dilakukan adalah turut serta menunggui saat bermain game walaupun kadang kita tidak tahu permainannya. Hal ini sebagai salah satu langkah nyata untuk melindungi dan membimbing anak dengan lebih baik di media online. 

Banyak orangtua prihatin dengan apa yang dilakukan anaknya saat bermain game online, tetapi tidak semua tahu persis apa yang mereka lakukan saat bermain game tersebut.

Untuk mengajarkan perilaku yang benar, orangtua perlu mengetahui apa arti game online, dan ini mungkin memerlukan partisipasi mereka di dunia tersebut. 

Game online juga melibatkan banyak interaksi dengan pemain lain. Hal ini dapat membantu mengembangkan keterampilan kerja tim dan pemecahan masalah, karena dalam permainan in juga menawarkan tantangan yang hanya dapat ditaklukkan melalui bantuan orang lain. Dunia maya begitu hebat dalam mengalihkan perhatian manusia dari dunia nyata.

Dengan peran orangtua yang aktif , maka penggunaan teknologi salah satunya game online mampu menjadi produktif, kreatif dan inovatif. Secara manajemen waktu yang tepat dan ketat terhadap mereka yang kecanduan terhadap game ini. 

Yang di takutkan sebagian orang jika telah kecanduan game online ,mereka rela mengorbankan banyak uang untuk membeli item dalam game, rela begadang, kelelahan dan menjadi manusia non-produktif, contohnya yaitu anak kuliah yang waktunya digunakan untuk bermain game sampai larut malam dan tugas kuliah diabaikan, uang saku bisa tidak dimanfaatkan dengan baik.

Yang dapat dilakukan agar tidak mengarah pada hal-hal negatif, antara lain : mengajak mereka berolah raga bersama, menanyakan kegiatan ekstra di sekolah atau kampus, mebaca buku dalam lingkungan keluarga, diskusi di meja makan dan tentu saja selalu mendekatkan diri dengan Tuhan. 

Sebagai manusia ciptaan Tuhan yang cerdas, maka kita tidak boleh kalah dengan segala sesuatu yang bisa di cari solusi dan pemanfaatannya.

Karena kita sebagai mahkluk yang cerdas, maka kita dan anak-anak kita harus mampu memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik, bukan hanya dari sisi game online saja. Mengedapankan logika dunia nyata, intelektual yang logis dan keterbukaan. Harus memberikan waktu yang seimbang untuk anak-anak kita. 

Mulai waktu bermain, belajar, berkumpul keluarga, bersosialisasi dengan teman dan beribadah. Sehingga aka muncul hal-hal yang produktif dan mereka akan bisa berpikir lebih dewasa dalam memperlakukan sesuatu dan mampu bertanggung jawab dengan baik. Jangan sampai anak-anak kita ataupun remaja kita menjadi orang yang tidak produktif, emosi, serta jiwanya tidak terkontrol.

Karena anak-anak atau remaja kita adalah generasi masa depan untuk merubah bangsa. Maka teknologi yang ada saat ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi agen perubahan.

Agent of Change dengan menjadi anak yang tanggung jawab, game online untuk hal yang positif. Karena saat ini wadah yang posisti untuk penggemar game cukup terkomodir.

Dengan merebaknya game online ada beberapa hal yang perlu kita jadikan sarana agar anak kita tidak terjebak terlalu jauh, antara lain :

Sisi negatif:

1. Pengaruh radiasi akan mengganggu mata dan pola pikir.
2. Konsentrasi akan terganggu
3. Menurunnya respon motorik
4. Komunikasi akan bermasalah (timbul kata-kata kotor, mengumpat dan sejenisnya).
5. Perilaku akan menjagi agresif (terkadang timbul sikap arogan, egois).

Sisi positif:

1. Menumbuhkan kreatifitas,
2. Meningkatkan aktivitas otak.
3. Melatih kreatifitas, sportifitas dan kerjasama.
4. Menambah pengetahuan baru (ide baru, kemampuan istilah bahasa asing terutama Inggris).
5.Melatih rasa tanggungjawab dan memutuskan masalah(karena sering dilakukan secara berkelompok).

Support orangtua:

1. Memberikan pengertian tentang manajemen waktu.
2. Intensitas jalinan komunikasi lebih efektif
3. Dampingi dan kenali hoby gamenya
4. Memberikan support saat ada sebuah event resmi
5. Mengajak anak dlam aktifitas di luar ruangan dengan lepas game
6. Memberikan pengertian bahwa fokus utamanya adalah, sekolah atau kuliah.
7. Menerapkan reward dan punishment untuk

Apapun dalam segala kehidupan selalu ada sisi positif dan negatif. Jaga anak-anak kita, sayangi, dampingi saat kita masih mampu mendampingi. Karena kita sebagai orangtua akan selalu merindukan mereka dan tetap akan menganggap mereka anak kecil.

Bentuk keprihatinan terhadap gadget dan game pada anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun