Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wajah dalam Kopi Pahit

2 Oktober 2021   20:28 Diperbarui: 2 Oktober 2021   20:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah kenapa aku merasakan. Hari demi hari wajahmu semakin membosankan. Padahal kau tahu dulu aku selalu begitu merindukan. 

Kata orang wajahmu tetap ayu. Tatap matamu yang sendu. Tetap mampu menawarkan hasrat menggebu. Meninabobokkan dalam dekapmu.

Tapi tidak untukku. Wajahmu laksana hantu. Menyeringai pucat dan beku. Mengalirkan ngeri menusuk sembilu. Aku semakin ragu.

Wajah asingmu. Telah lenyap dari benakku. Kuteguk bersama kopi pahit seduhanmu. 

Jkt, 021021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun