Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tetangga Baru

18 September 2020   18:22 Diperbarui: 18 September 2020   18:47 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah hampir sebulan ini para tetangga rame membicarakan katanya rumah sebelahku yang sudah lama kosong sekarang ada penghuni baru.

Orang-orang bilang katanya penghuni baru rumah sebelah cantik banget putuh mulus,  masih muda lagi. Aku heran kenapa orang-orang bisa bilang begitu padahal aku yang bersebelahan rumah saja belum pernah melihat batang hidungnya.

Menurut penuturan mereka penghuni baru itu keluarnya kalo malam. Jalannya dengan mengendap-endap seakn tidak mau diketahui orang. Karena aku seorang sarpam pantesan kalo tidak pernah ketemu sekalipun.

Sebenernya aku penasaran ingin membuktikan kata orang-orang. Kenapa pula kalo siang tetanggaku itu tidak pernah keluar rumah. Sepulang kerja aku memang langsung tidur tapi tengah hari pasti bangun. Sementara tetanggaku kalo siang tidak pernah kelihatan.

Aku sebetulnya juga pengin tanya kenapa rumahnya mengeluarkan bau yang tidak enak seperti bau kotoran yang basah kena air. Aku merasa terganggu dengan baunya.

                           **

Malam ini aku sengaja minta ijin ke kantor tidak piket jaga. Aku ingin ketemu tetanggaku bicara perihal bau tak sedap. Ya sekalian ingin membuktikan omongan orang-orang apa benar tetanggaku itu cantik sekali.

Habis maghrib sengaja aku duduk di teras sambil mengawasi ke sebelah kalau-kalau dia muncul. Sampai hampir tengah malam aku tidak melihatnya keluar rumah.

"Sialan sudah terlanjur minta ijin nggak bisa ketemu juga", gerutuku dalam hati.

"Hilang dech uang makan sehari", imbuh kata hatiku

Lewat tengah malam aku mendengar seperti derit pintu dibuka. Aku pun buru-buru melongok ke arah pintu rumah tetangga. Tidak ada siapa-siapa, pikirku.

Sejenak kemudian muncul seekor kucing berwarna putih mulus. Cantik sekali sama seperti gambaran yang disampaikan oleh para tetangga.

"Oalah ternyata tetangga baruku seekor kucing to", kataku sambil garuk-garuk kepala.

Jkt, 180920

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun