Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menanti Hujan Turun Lagi

1 September 2020   20:55 Diperbarui: 2 September 2020   06:31 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit mendung, angin sepoi-sepoi menemani aku minum teh nasgithel kesukaanku di balkon. 

Entah kenapa aku terbayang kepada wanita muda yang kemarin meneduh di emperan ruko. Aku masih dapat merasakan hangat tubuhnya serta wangi rambutnya. Tatapan matanya dan senyum manisnya sungguh membuatku tidak bisa melupakannya. Sayang aku lupa minta nomor WAnya saking keasyikan ngobrol.

"Selamat sore mas", suaranya membuyarkan anganku. 

"Soreee", kataku kaget. 

Wanita itu sudah berdiri di depanku dengan senyumnya yang manis.

"Kaget ya", tanyanya.

"Kok bisa nyampe di sini ?", tanyaku.

"Rumah megah sebesar ini mana susah nyarinya mas. Semua orang kenal mas pula", jelasnya.

Aku terbengong, bagaimana dia bisa menemukan rumahku yang ada di pinggiran kota ini. 

"Silahkan duduk", kataku sambil menyorongkan bangku kepadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun