Seandainya tiba-tiba datang seorang gadis semampai dengan dandanan yang modis dan wangi ke ruangan kerjaku dan menyerahkan segepok uang senilai 500.000 dollar bisa jadi aku tak kuasa untuk menolak permintaannya.
Anganku mengembara ke kondisi keuangan keluarga yang sedang terperosok menuju ke jurang resesi.Â
Anak-anak menjadi terbiasa dengan menu tahu tempe atau telor ceplok. Ayam goreng apalagi rendang daging sudah samar-samar dalam ingatan. Kombinasi umbi-umbian seperti singkong semakin sering tersaji di atas meja makan.
Sekalipun mall sudah dibuka hampir dua bulan kami belum pernah sekali pun pergi berbelanja ke sana. Bukan karena ketakutan atau menjaga dari penularan covid-19 tapi karena sedang mengetatkan ikat pinggang. Jangan pula tanyakan kenapa kami tidak kunjung ke tempat-tempat wisata.
Kami sedang menata diri untuk berdamai dengan penularan covid-19 yang rasa-rasanya semakin galak saja dan kondisi keuangan keluarga yang semakin kembang-kempis. Kami harus pintar-pintar mengatur akan sisa pendapatan dapat sampai akhir bulan.Â
Aku berusaha betul menjaga jangan sampai suasana rumah menjadi muram. Kami menyadari rasa jenuh sudah sangat mengganggu suasana hati. Jangan sampai hati yang sumpek ini meledak !
Makanya aku suka berandai-andai mendapatkan uang segepok bak durian runtuh tiba-tiba ada di atas meja kerja. Dengan uang begitu besarnya aku dapat memenuhi apa yang selama ini anak-anak impikan. Akan aku belikan smartphone supaya PJJnya lancar, aku belikan makanan-makanan yang bergizi biar mereka tumbuh sehat dan akan aku ajak mereka jalan-jalan ke tempat-tempat wisata yang sudah mulai dibuka.
Gdubraak.
Gak tahunya aku bermimpi doang !
Jkt, 130820
