Mohon tunggu...
Rudiyanto
Rudiyanto Mohon Tunggu... KADER JKN-KIS

Ya Allah mudahkanlah segala urusan ku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiga Wacana Mengubah Manajemen Masjid Attaqwa Dukuhtengah

14 Maret 2019   13:20 Diperbarui: 14 Maret 2019   13:58 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahapan Kedua adalah Bagaimana Kita bisa Menejeman  masjid  Attaqwa  dengan Profesional

Dalam system Manajemen tentunya kita tahu tentang langkah-langkah Manajemen, diantaranya menentukan wilayah dakwah masjid, melakukan pendataan jamaah masjid, merencanakan kegiatan masjid, mensosialisasikan kegiatan masjid, serta membuat laporan kegiatan masjid.

Dalam penerapannya, manajemen masjid juga harus memegang prinsip-prinsip utama seperti: melayani, memahamkan, mensosialisasikan, dan mempertanggungjawabkan. Kegiatan-kegiatan pelayanan yang dilaksanakan juga harus jeli dalam membidik potensi dalam masyarakat, agar dapat kembali mendekatkan warga ke masjid dan familier dengan masjid.

Bentuk-bentuk pelayanan itu dapat berupa: pelayanan kesehatan, pendidikan, kesenian, sosial, dll. Selain mampu memanajemen kegiatan untuk jamaah, masjid juga harus mampu memanajemen laporan kegiatan masjid. Laporan masjid, khususnya keuangan haruslah transparan dan jelas. Infak kegiatan dipakai untuk biaya kegiatan, tidak dipakai untuk lain-lain,

Tahapan Ketiga  adalah Bagaimana Membina Kader-kader yang di siapkan di masa yang akan datang    dan Mengelola keuangan Masjid secara transparan 

Tak hanya melakukan pelayanan, Pengurus juga harus  memberikan pembinaan kepada remaja masjid Attaqwa. Khususnya remaja masjid sering diberikan training dan pembinaan, karena mereka adalah kader-kader yang disiapkan untuk memimpin di masa yang akan datang. Pembinaan juga tak hanya kepada remaja masjid, akan tetapi juga kepada masyarakat umum dengan tingkatan berbeda-beda, mulai dari sederhana, mudah, dan ringan.

Selain pembinaan, Pengurus masjid Attaqwa harus  melakukan gebrakan dengan melaunching gerakan infak mandiri. Langkahnya dengan menghitung pengeluaran selama setahun kemudian dibagi per bulan dan per pekan. Kemudian bagi pengeluaran per pekan dengan kapasitas masjid, dari sana diperoleh angka infak mandiri. Angka tersebut kemudian dijadikan patokan angka infak per pekan, yang berarti orang yang berinfak dengan angka tersebut merupakan jamaah mandiri. Jika lebih, maka telah membantu yang lain. dan jika kurang berarti, ibadahnya masih di subsidi oleh orang lain. Gerakan infak mandiri ini, nantinya akan terbukti mampu menaikkan perolehan infak masjid Attaqwa yang pada akhirnya juga di fungsikan untuk kegiatan umat.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca semua, terkhusus  bagi segenap Pengurus/ta'mir  Masjid Attaqwa Desa Dukuhtengah Kecamatan Ketanggungan kabupaten Brebes. Harapan penulis kedepan agar Masjid Attaqwa dukuhtengah  dirawat dengan baik, jaga kebersihan, kesehatan dan keindahannya. Terorganisir dengan manajemen yang baik serta mampu menjadi tempat kegiatan keislaman dan kemasyarakatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun