Mohon tunggu...
Rudiyanto
Rudiyanto Mohon Tunggu... KADER JKN-KIS

Ya Allah mudahkanlah segala urusan ku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tiga Wacana Mengubah Manajemen Masjid Attaqwa Dukuhtengah

14 Maret 2019   13:20 Diperbarui: 14 Maret 2019   13:58 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat siang sahabat Kompasiana yang budiman, kembali  lagi sahabat membuka artikel penulis, tentunya tidak bosan bukan ? dan mudah-mudahan tulisan yang penulis paparkan jadi inspirasi baru dalam menambah pengetahuan para pembaca kompasiana.

Tadi malam, akun FB ( facebook ) penulis di gabungkan dengan group Pemuda Masjid Attaqwa  oleh salah satu admin group tersebut. Tentunya penulis kaget, karna selama ini ternyata Masjid Attaqwa yang penulis cintai ini punya struktur Organisai  kepemudaannya, maaf saja  kenapa penulis kaget ?  karna ketika ada perkumpulan pun penulis tidak pernah di undang.

Menurut pengamatan penulis yang kebetulan tinggal di sekitar masjid Attaqwa desa Dukuhtengah Kecamatan Ketnggungan kabupaten Brebes, Masjid ini dari segi kepengurusannya pun belum berjalan lancar, nyatanya di dalam masjidnya tidak ada satu pun Papan kepengurusan  masjid yang terpampang, apalagi tentang laporan keungan masjidnya. Begitu pula papan kepengurusan Kepemudaan masjid tidak ada satu pun papanya yang tertempel di pajang di teras masjid.

Tentunya ini mejandi pertanyaan besar bagi  penulis ? ada apa dengan kepengurusan Masjid  Attaqwa desa Dukuhtengah Kecamatan ketanggungan kabupaten Brebes ? apakah masih berjalan dengan baik atau sudah tidak berdaya  lagi dalam pengelolaan Masjid ? Kapan periodesasi Pengerusan Masjid  Attaqwa akan berakhir ? sampai kapan ? dan kapan  kami masyarakat Dukuhtengah mendapatkan laporan tentang penggunaan  tanah wakaf Masjid ?  Pertanyaan-pertanyaan inilah yang hampir di bicarakan  dalam bincang kecil dengan masyarakat Dukuhtengah  dalam keseharian penulis melakukan kegiatan  kanvassing  pileg DPR RI  dari Mas Teguh Juwarno, M.si   dan DPRD kab. Brebes pak Suwarno HS dari partai PAN yang kebetulan penulis di jadikanTim suksesnya. dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan  lagi yang mungkin  hampir sama pertanyaannya, akan tetapi mereka tidak berani menyampaikannya.

Lewat akun kompasiana ini penulis sengaja menyampaikan unek-unek masyarakat dukuhtengah kepada pengurus Masjid agar lebih professional dalam pengelolaan  Masjid yang lebih baik. Muadah-mudahan unek-uneknya didengar..

Berbicara  Pengelolaan Masjid, masjid di kelola oleh pengurus Masjid yang disebut Ta'mir masjid. Ta'mir inilah yang menjalankan kepemimpinan masjid. Konsep dasar Kepemimpinannya adalah pengembanan Amanah dan partisipasi, bukan perolehan kekuasaan  dan masa bodoh. Pengurus mengemban amanah jama'ah bukan menguasai jama'ah. Demikian pula jama'ah, berpartisipasi aktif  dalam kegiatan yang di selenggarakan. Untuk itu, Pengurus Ta'mir Masjid status, dan tugas serta kewajibannya harus diatur dengan jelas dalam pedoman Kepengurusan.

Pengurus Ta'mir Masjid harus menjadi mesin pengerak organisasi dalam beraktivitas mencapai tujuan, gerak langkah pengurus harus terarah, terstruktur serta memiliki metode dalam setiap tindakannya, sehingga sangat diharapkan sekali agar mengahasilkan hasil yang maksimal.

Menurut hemat penulis ada  tiga tahapan berkaitan dengan pengelolaan Manajemen Masjid  attaqwa , di antaranya :

Tahapan Pertama adalah Bagaimana Kita bisa merubah  Image masjid Attaqwa  sebagai Pusat kegiatan Kegiatan keislaman dan kemasyarakatan.  

kita tentu bisa melihat banyak masjid megah berdiri, akan tetapi disaat waktu sholat tiba, jamaah yang hadir untuk sholat jamaah di masjid berbanding terbalik dengan luas bangunannya. Mungkin kejadian ini  tidak hanya terjadi di satu dua masjid saja, kejadian ini bisa saja dianggap lumrah oleh sebagian kalangan. Apabila demikian maka semakin lama masjid akan ditinggalkan jamaahnya.          Oleh karena itu Masjid Attaqwa  disamping sebagai tempat ibadah umat muslim, akan tetapi menjadikan masjid menjadi Islamic Centre atau pusat kegiatan keislaman dan kemasyarakatan sebagaimana jaman Rasulullah Saw dulu mungkin bisa menjadi solusi. Fungsi masjid di jaman Rasul itu diantaranya: sebagai pusat pendidikan, pusat peribadatan, pusat informasi masyarakat, pusat pengumpulan dan distribusi zakat, infaq, dan shodaqoh, tempat mengatur kegiatan masyarakat Islam, dan lainnya.

Dengan kita  Menjadikan Masjid Attaqwa  sebagai  pusat berbagai kegiatan umat, di harapkan nantinya banyak masyarakat kembali ke masjid, tentunya itu semua tergantung bagaimana pengurus  bisa mencitrakan  masjid dengan baik.

Tahapan Kedua adalah Bagaimana Kita bisa Menejeman  masjid  Attaqwa  dengan Profesional

Dalam system Manajemen tentunya kita tahu tentang langkah-langkah Manajemen, diantaranya menentukan wilayah dakwah masjid, melakukan pendataan jamaah masjid, merencanakan kegiatan masjid, mensosialisasikan kegiatan masjid, serta membuat laporan kegiatan masjid.

Dalam penerapannya, manajemen masjid juga harus memegang prinsip-prinsip utama seperti: melayani, memahamkan, mensosialisasikan, dan mempertanggungjawabkan. Kegiatan-kegiatan pelayanan yang dilaksanakan juga harus jeli dalam membidik potensi dalam masyarakat, agar dapat kembali mendekatkan warga ke masjid dan familier dengan masjid.

Bentuk-bentuk pelayanan itu dapat berupa: pelayanan kesehatan, pendidikan, kesenian, sosial, dll. Selain mampu memanajemen kegiatan untuk jamaah, masjid juga harus mampu memanajemen laporan kegiatan masjid. Laporan masjid, khususnya keuangan haruslah transparan dan jelas. Infak kegiatan dipakai untuk biaya kegiatan, tidak dipakai untuk lain-lain,

Tahapan Ketiga  adalah Bagaimana Membina Kader-kader yang di siapkan di masa yang akan datang    dan Mengelola keuangan Masjid secara transparan 

Tak hanya melakukan pelayanan, Pengurus juga harus  memberikan pembinaan kepada remaja masjid Attaqwa. Khususnya remaja masjid sering diberikan training dan pembinaan, karena mereka adalah kader-kader yang disiapkan untuk memimpin di masa yang akan datang. Pembinaan juga tak hanya kepada remaja masjid, akan tetapi juga kepada masyarakat umum dengan tingkatan berbeda-beda, mulai dari sederhana, mudah, dan ringan.

Selain pembinaan, Pengurus masjid Attaqwa harus  melakukan gebrakan dengan melaunching gerakan infak mandiri. Langkahnya dengan menghitung pengeluaran selama setahun kemudian dibagi per bulan dan per pekan. Kemudian bagi pengeluaran per pekan dengan kapasitas masjid, dari sana diperoleh angka infak mandiri. Angka tersebut kemudian dijadikan patokan angka infak per pekan, yang berarti orang yang berinfak dengan angka tersebut merupakan jamaah mandiri. Jika lebih, maka telah membantu yang lain. dan jika kurang berarti, ibadahnya masih di subsidi oleh orang lain. Gerakan infak mandiri ini, nantinya akan terbukti mampu menaikkan perolehan infak masjid Attaqwa yang pada akhirnya juga di fungsikan untuk kegiatan umat.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca semua, terkhusus  bagi segenap Pengurus/ta'mir  Masjid Attaqwa Desa Dukuhtengah Kecamatan Ketanggungan kabupaten Brebes. Harapan penulis kedepan agar Masjid Attaqwa dukuhtengah  dirawat dengan baik, jaga kebersihan, kesehatan dan keindahannya. Terorganisir dengan manajemen yang baik serta mampu menjadi tempat kegiatan keislaman dan kemasyarakatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun