Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Naik Motor Semarang Bromo

15 Mei 2023   17:05 Diperbarui: 15 Mei 2023   17:24 2514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Pos Jemplang Bromo saat pandemi tak boleh masuk cukup melihat dari sisi tebing saja /dokpri

Di rest area Ngantang,  saya kembali menghubungi mbak Anis,  dan ternyata tersambung. Akhirnya saya mendapatkan informasi lokasi beliau dan meluncur ke sana. Karena jaraknya tak terlalu jauh,  beberapa menit saya sudah sampai di tempat mbak Anis.  Beliau lumayan kaget melihat saya pake motor dari Semarang.  Mengingat jaraknya ratusan kilometer.  

Masuk rumah mbak Anis,  saya sempat mengabadikan obrolan kami dalam video. Ternyata selain sebagai penulis handal di Kompasiana, beliau adalah seorang wartawan juga single mother yang sangat strong.  

Setelah isya,  kami pamit.  Saya kembali menghubungi seorang kawan lama yang ada di Malang.  Dulu kawan saya ini bekerja sebagai TKI Di Abudhabi, dan istrinya tinggal di Semarang.  Tinggal di perumahan yang saya tempati.  Kami jadi akrab dengan seluruh keluarganya yang ada di Semarang karena rumah tinggal kami berdekatan. 

Sampai di kota Malang sudah hampir jam 9 malam,  dengan mengikuti google maps,  sampailah kami di depan rumahnya.   Tak disangka,  kunci motor saya raib,  padahal motor masih menyala.  Saya jadi serba salah.  Padahal tadi kunci motor jelas masih tertancap di tempatnya.  Diantara bingung dan kawatir saya terus menelpon kawan saya.  Nomornya aktif,  tapi telpon tidak diangkat.  Sehingga saya makin bingung.  Untung tak berapa lama kawan saya ini datang.  Ia bilang hpnya  ada di rumah,  dan semua orang pergi keluar untuk makan malam. Kawan saya ini sangat kaget,  karena saya benar-benar datang.  

Ia pun berinisitif untuk memanggil tukang kunci,  sebab kalau tidak saya tidak bisa melakukan apa-apa.  Karena semua keperluan saya ada di box motor dan kuncinya jadi satu dengan kunci motor.  

Tak berapa lama tukang kunci datang,  ia langsung sat-set memperbaiki kunci dan minta bayaran sangat murah.  Sampai saya harus memaksa menambahkan upahnya.  Dan ia dengan sangat terpaksa menerimanya.  

Malam itu kami menginap di sebuah penginapan di kawasan Sawojajar Malang.  Permalam 350 ribu tanpa ada sarapan tapi bebas membuat minuman panas dengan dispenser yang ada di lantai  dasar.  Jadi ngopi harus naik turun. Malam itu kami habiskan hanya dengan tidur dan terbangun keesokan harinya dengan kondisi lebih fit. 

Petualangan dimulai

Pagi hari,  setelah sholat subuh kami bersiap.  Mengemasi barang,  memasukkan kembali ke dalam box motor dan keliling kota Malang. Karena suasana masih PSBB di kota Malang tak ada satupun tempat wisata yang buka. Sepanjang perjalanan kami mendengar raungan sirine ambulans hampir tiap menit.  Sepertinya Kota Malang sedang mengalami kondisi yang cukup parah saat pandemi.  Akhirnya dengan diantar teman,  kami hanya berputar-putar keliling kota tanpa bisa singgah sekalipun di satu tempat. 

Menjelang duhur kami kembali ke Sawojajar,  melaksanakan kewajiban sholat duhur,  dan melanjutkan perjalanan ke Bromo. 

Dari Kota Malang saya sudah mencoba menghubungi Mbah Ukik,  tapi ternyata beliau sedang sangat sibuk.  Bahkan nomor hp yang saya kirimkan lewat dm medsosnya tak terbalas.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun