Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyemai Cinta dalam Bertetangga dengan Hadiah Sederhana

3 Februari 2020   09:43 Diperbarui: 3 Februari 2020   10:07 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita memang hidup dengan tetangga. Mereka adalah saudara-saudara kita. Merka adalah orang-orang yang mula-mula akan menolong kita saat kita mengalami kesusahan. Bukan saudara kandung kita orang berpangkat yang tinggal jauh di luar kota.

Bahkan dalam Islam banyak kisah yang melegenda dan menjadi acuan dasar bertetangga.

Seseorang yang memasak makanan hendaklah dibanyakkan kuahnya, agar tetangga yang mencium aroma masakan kita bisa ikut dibagi dan menikmati.

Kisah sepotong kepala kambing yang terus berputar dari rumah ke rumah  lalu berakhir di tangan sang pemberi pertama, karena ada tenggang rasa, mereka menganggap orang lain lebih membutuhkan.

Tetangga, baik atau buruk kelakuannya, mereka tetap tetangga kita. Tinggal bagaimana menyikapinya.

Kapan anda terakhir mengirim masakan untuk tetangga?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun