Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Durian Mijen yang Menggoda, Harganya Menggila

5 Januari 2020   07:53 Diperbarui: 5 Januari 2020   19:40 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerai durian Mijen/dokpri

Januari adalah puncak musim durian. Kecamatan Mijen Kota Semarang adalah salah satu sentra penghasil durian yang setiap tahun dinantikan para penyuka durian.

Saya mengunjunginya Minggu ini berbekal keyakinan mendapatkan durian dengan kualitas super.

Perjalanan setengah jam kami lewati dari Semarang via Banyumanik, menghantar mobil yang kami tumpangi sampai ke lokasi.

Lokasinya berada di pinggir jalan,  masuk halaman yang agak miring  mewajibkan anda  untuk hati-hati agar tidak selip atau tergelincir.

Seorang tukang parkir menyapa kami, "pas ini pak, duriannya baru datang," kata si tukang parkir seperti meyakinkan bahwa  kami memang tidak salah alamat.

Durian kupas/dokpri
Durian kupas/dokpri

Di teras rumah tergantung beberapa biji yang memang sengaja dipilih yang besar untuk menarik pembeli. Sementara di lantai teronggok ratusan durian, dengan beberapa kulit yang masih tertancap dahun hijau dan tanah basah yang melekat, pertanda baru saja dipetik.

Di dalam toko, ada dua freezer besar. Rupanya ini tempat untuk menyimpan durian kupas. Disediakan bagi para pembeli yang ingin menikmati durian di perjalanan tanpa harus kesulitan membukanya.

Beberapa pembeli juga terlihat mengawati dan menawar. Tapi sepertinya penjualnya paham kami sedang butuh, jadi harga yang dipatok tetap tidak goyah sampai kami meninggalkan lokasi.

"Beli dari petani sudah mahal mas," kata penjual berdalih.

Durian bertumpuk menanti pembeli/dokpri
Durian bertumpuk menanti pembeli/dokpri
Memang memelihara durian harus sabar. Sebab durian panen hanya setahun sekali dan masa panennya sangat singkat. Petani dan pedagang seperti berkompromi soal harga. Sebab saat kami menawar di pinggir jalan, harganya juga hampir sama seperti yang dijajakan di warung durian.

Bila anda melewati Gunungpati dan mijen saat ini, bau durian yang semerbak akan hinggap di penciuman anda. Karena di sepanjang jalan ini memang berjajar ratusan pedagang durian dengan harga Rp.20.000-Rp.100.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun