Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sepasang Sarjana Suami Istri Berjualan Nasi Kucing di Semarang

29 Desember 2019   00:56 Diperbarui: 29 Desember 2019   00:54 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Kucingan | Dokpri

Jenis usaha yang bertahan dan memperoleh banyak peminat adalah bisnis yang mengandung family value. Artinya usaha ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota keluarga dari  anak-anak sampai orang tua. Kebutuhan keluarga yang terus tersedia membuat sebuah usaha selalu dicari orang dimanapun dan dalam waktu apapun.

Salah satu usaha yang dilirik oleh kaum milenial saat ini selain gerai es seperti Thai Tea dan seblak yang sedang booming, adalah warung kucingan. Disebut kucingan karena nasi yang disediakan hanya sepucuk centong untuk makanan kucing dengan sesendok lauk berupa sambel teri atau sejimpit telor.

Warung kucingan sebenarnya adalah jenis  usaha yang sudah lama dan ada di seluruh Indonesia. Kota kecil sampai kota besar terutama di pulau Jawa  ada usaha warung ini.

Di Semarang usaha warung kucingan tumbuh bagaikan jamur di musim hujan. Di pinggir-pinggir jalan, di depan ruko, dekat alun-alun, bahkan ditempat tersembunyi seperti di perumahan-perumahan terdapat banyak warung kucingan.

Menu utama adalah nasi kucing, gorengan, tahu bacem, kerupuk , sate ayam, kepala ayam, sate usus , kerupuk , Indomie, dan masih banyak lagi makanan rakyat yang disediakan.

Menu yang masih tersedia
Menu yang masih tersedia
Menu minuman dari yang dibuat manual  seperti teh,es teh, jeruk panas, es jeruk, kopi, sampai minuman instan yang terdiri dari kopi berbagai varian juga disediakan di warung semacam ini.

Harganya yang relatif terjangkau membuat warung kucingan banyak diminati para pembeli. Terlebih bila warung kucingan tersebut menunya lengkap dan ada di lokasi  strategis seperti jalan antar kota misalnya , dijamin menjadi tempat singgah para pengguna jalan.

Di kampung Kedongwinong kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang ada sebuah Warung Kucingan dengan nama Angkringan Lesehan 168.com.

Menilik namanya angkringan ini seperti terhubung dengan situs tertentu di internet.

Tapi saat saya bertanya, ia menjawab bahwa angka 168 hanyalah imajinasinya yang melambangkan angka bulat dengan harapan rejekinya menjadi bulat dan besar seperti postur tubuh pemiliknya

Malam hari masih banyak pembeli
Malam hari masih banyak pembeli
Dikelola oleh sepasang suami istri yang keduanya berbadan gempal, warung yang menyediakan  nasi kucingan dan aneka makanan dan minuman ini beroperasi dari jam 08.00 pagi sampai jam 24.00 malam.

Menurut Muhajirin sang pemilik warung usaha ini digeluti setelah  ia bersama istrinya  gagal mengelola warung buah beberapa saat yang lalu. Kondisi yang tidak menentu, membuat buah-buahan dagangannya jarang dilirik pembeli. Usaha yang terus merugi  memberinya inspirasi  banting stir mengganti usaha warung buahnya dengan warung kucingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun