Mohon tunggu...
Mulyo Hartono
Mulyo Hartono Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Melayani Konsultan Guru Online (WA 0858 8112 5448) Tanya Jawab Seputar Info Guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Informasi Seputar Guru

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Syarat CPNS 2019 dan Hilangnya Keadilan Sosial

14 November 2019   02:48 Diperbarui: 14 November 2019   02:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Portal Pendaftaran CPNS (sumber: screenshot https://sscn.bkn.go.id/)

Kamu daftar dimana?

IPK Kamu bisa gak?

Pertanyaan diatas muncul dan sering sekali ada saat pendaftaran cpns tahun 2019 resmi dibuka. Media sosial seperti faceebok dan twiter maupun group whatspat ramai membahas tentang syarat cpns 2019 menggunakan nilai IPK yang tinggi. Mungkin ini sudah aturan pusat, dengan adanya ini banyak sekali harapan sarjana yang putus dengan nilai IPK yang tidak bisa digunakan untuk mendaftar cpns 2019. Benar lirik lagu iwan fals sesuai dengan kenyataan yang ada.

" engjau sarjana muda lelah mencari kerja, empat tahun lamanya bergelut dengan buku sia-dia semua"

Memang betul niatnya mencari sumber daya manusia yang hebat dan berkualitas, tapi dimana rasa keadilan sosialnya. Tidak memberi kesempatan yang sama pada para sarjana. Mungkinkah mereka yang membuat persyaratan tidak memikirkan berapa biaya kuliah para sarjana ini. Empat tahun lamanya terkalahkan dengan syarat cpns 2019. Seharusnya beri para sarjana ini kesempatan yang sama agar "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" dapat mereka rasakan.

Bagaimana perasaan mereka menghadapi semuai ini, biarlah mereka bertanding dengan syarat yang umum saja misalnya sarjana yang sesuai dengan formasi mereka tanpa harus standart IPK. Mengapa tidak pada kelulusan kuliah saja menerapkan standart IPK yang tinggi, agar mereka lebih serius saat perkuliahan. Bukan sudah lulus baru menerapkan aturan.

Boleh kan saya beropini tentang ini, kasihan para pemuda dan pemudi tidak bisa mengikuti tes cpns. Biarkan mereka mengikutinya walaupun terkadang hanya sebagai penggembira saja. Yang lebih tidak setuju lagi, mengapa perekrutan guru masih bertahan dengan sistem cpns ini. Menjadi guru tidaklah bisa dengan cara instan seperti ini. Berilah kesempatan oada mereka yang sudah mengabdi pukuhan tahun. Dimana rasa keadilan sosialnya. Tetap sabar kawan yang belum bisa daftar cpns meskipun sudah pegang ijasah sarjana. Tetap semangat menjalani masa depan buktikan tidak hanya pns yang bida menikmati hidup dan sukses.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun