Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ngarang di Kompasiana: Nah Lho!

1 Desember 2015   06:45 Diperbarui: 1 Desember 2015   09:38 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tidak dapat dipungkiri, opini tentang SN telah membuncah menjadi puncak imajinasi Kompasianer beken di Kompasiana. Pada saat yang bersamaan kolom ente tersodok dengan kreativitas Kompasianer terhadap SN dengan berbagai sudut pandang, muncul bagai air bah, bergulung-gulung, merebak, perlahan tapi pasti menghiasi kolom ente, secara bervariasi.

Opini Kompasianer mengenai SN, bukan saja memuaskan dahaga kreativitas Kompasianer beken, namun juga menimbulkan dampak positif terhadap deretan postingan yang ngantri di kolom ente. Sisi positif dari kondisi gelombang opini politik SN tersebut adalah tersingkirnya postingan ciluba, mafia vote atau akun langit, yang berganti dengan imajinasi kreatif beberapa Kompasianer beken, yang tiba-tiba seperti hujan meteor, menghambur di Kompasiana dan secara bergantian nongkrong di kolom ente. Daniel HT, Ninoy, Assaro, Gatot Swandito, Fadhli, Ricky, Beny dan masih banyak lagi, berhari-hari menyapu kolom ente tanpa henti. Opini politik tentang SN menghiasi kolom ente Kompasiana bagaikan berita.

Namun karena satu dan lain hal, situasi dan kondisi tersebut kemudian berubah dengan munculnya postingan Pak Tjip tentang pandangan masyarakat terhadap Ahok, laporan Sayeed mengenai hidup di Saudi. Opini politik khususnya mengenai SN seakan terhenti. Postingan Pak Tjip dan Sayeed seakan meneguhkan arah Kompasiana ke jalur jurnalisme warga.

Mas Adhieyasa muncul di kolom ente dengan judul Kompasiana Kembali ke Habitat, untuk menggambarkan situasi dan kondisi positif tersebut. Mas Bambang Setyawan sempat menohok di puncak ente, dengan reportase guru yang sekaligus penggiat lingkungan di Getas, Kabupaten Semarang. Tanpa basa basi Ahmad Maulana, Desol, Pical Gadi dan kawan kawan Fikber beraksi dan mendapat apresiasi positif dengan menghiasi kolom ente silih berganti.

Kompasiana kembali penuh warna. Robbi Gandamana dengan ceplas ceplosnya, Agung Soni dengan penuh kepercayaan diri, Hilman Fajrian menggeber ilmu tinggi, tentu tidak luput munculnya aksi Kang Armand yang turba ngojek, gurita gundah mBak Mike tentang berita Hoax, menggeber Kompasiana dengan kata penuh makna.

Memang sempat gundah dengan kecenderungan berjubelnya opini yang seperti magnit berita, khususnya opini politik. Bukan karena kreativitas yang bagaikan cendawan di musim hujan, namun karena opini politik sempat membanjiri kolom ente Kompasiana. Dampak positif banjirnya opini politik di kolom ente Kompasiana tersebut tanpa disadari bahkan dapat menimbulkan dampak negatif yang secara tidak langsung justru merugikan Kompasiana. Dampak negatif secara jangka panjang, Kompasiana dapat menjauh dari konsep jurnalisme warga, secara jangka pendek Kompasiana dapat dianggap menjadikan opini menjadi berita. 

Tapi sungguh bagaikan disambar petir, ketika tanpa sengaja, salah satu tokoh di lingkaran pusat kekuasaan yang mendorong gempa politik SN di tingkat nasional, sempat menyitir Kompasiana, sayang dengan persepsi yang kurang sedap.

Menyangkut muncul status di medsos yang beranggapan bahwa pada akhirnya KK Freeport akan diperpanjang, karena kalau tidak diperpanjang akan mendorong pergantian kekuasaan tanpa pemilu, mendapat tanggapan santai, kalau itu ngarang. Ternyata sudah muncul asumsi miring terhadap Kompasiana, kalau ada berita di medsos itu hanya ngarang, seperti orang-orang yang ngarang di Kompasiana, nah lho!

http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/30/078723551/beredar-rekaman-percakapan-calo-freeport-jokowi-terseret        

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun