Kompetisi Orang Miskin dengan Orang Kaya
Orang kaya, tidak mau Nrimo ing Pandum saja. Dia ingin Lunyu Lunyu Peneken.
Berusaha keras dengan kompetensinya untuk menjadi kaya. Licin licin panjatlah, kata Sunan Kalijogo.
Maka Orang Kaya sampai pada tempat yang tinggi. Menara Langit Abu Dhabi. Gunung Himalaya. Minimal menara kembar KL.
Lalu bagaimana dengan Orang Miskin?
Anjurannya adalah Nrimo ing Pandum.
Syukuri nikmati apa yang ada, apa yang dihadapi, apa yang terjadi?
Jadilah Orang Miskin tetap miskin.
Kata Orang Kaya, “kalian malas sih. Nggak mau berusaha keras seperti kami. Lihat hasilnya!”
Kata Orang Miskin, “kami sudah berusaha keras, tapi tidak juga berhasil. Kami tidak punya koneksi untuk jadi pejabat. Kami tidak punya kartu untuk mendapat bantuan. Kami dihindari tetangga, karena dianggap menjadi beban mereka, kami juga nggak pandai seni biar bisa jadi manajer TI.”
“Namun kami tetap Nrimo ing Pandum.
Mungkin Allah memang memberikan rejeki kepada kami hanya sebesar ini.” tambah orang miskin.